Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        C20 Akan Bahas 7 Isu Aspirasi Masyarakat Sipil, Berikut Detailnya...

        C20 Akan Bahas 7 Isu Aspirasi Masyarakat Sipil, Berikut Detailnya... Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Civil 20 (C20) Indonesia akan mengangkat berbagai isu aspirasi masyarakat sipil dunia yang dihimpun melalui tujuh kelompok kerja (pokja) lintas bidang.

        Chair C20 Indonesia Sugeng Bahagijo mengungkapkan forum ini secara kolektif akan memberikan usulan dan saran mengenai keadaan-keadaan yang sedang dihadapi, terutama di tingkat dunia.

        Baca Juga: C20, Upaya Masyarakat Sipil Indonesia Rangkul dan Dengarkan Aspirasi Sipil Dunia di G20

        "Harapan kami, dengan adanya kami, pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah presidensi tahun ini bisa memberikan pimpinan dan arahan sehingga kolaborasi antara CSO (civil society organization) dengan G20 bisa berjalan dengan baik, sehingga hasil G20 akan memberikan solusi pemecahan masalah dan segera berdampak kepada semua negara di dunia," kata Sugeng saat konferensi pers C20 di Bali, Selasa (8/3/2022).

        Pokja yang pertama membahas perihal kesetaraan akses terhadap vaksin dan kesehatan global. Dalam pokja ini, terdapat empat isu utama, yaitu arsitektur kesehatan global yang inklusif; perluasan akses vaksin, obat, dan alat kesehatan terkait Covid-19; dana kesehatan global dan layanan kesehatan berkelanjutan; serta keterlibatan masyarakat sipil.

        Pokja kedua akan mengulas tentang kesetaraan gender yang fokus pada tiga isu utama. Pertama, sistem kerja dan upah yang layak bagi perempuan dan laki-laki dan memastikan akses yang adil bagi perempuan dan kelompok terpinggirkan untuk mengembangkan dan memperkuat ekonomi. Kedua, kebijakan dan hukum yang kuat untuk melawan kekerasan berbasis gender. Terakhir, pemenuhan hak atas kesehatan reproduktif yang bermutu dan terjangkau.

        Pokja ketiga adalah perpajakan dan pembiayaan berkelanjutan. Fokus pembahasan pada pokja ini adalah mengintegrasikan prinsip ESG kepada praktik keuangan yang berkelanjutan, pembangunan perpajakan hijau yang inklusif, dorongan reformasi sistem perpajakan, serta pengembangan regulasi e-commerce dan perpajakan digital.

        Pokja keempat adalah lingkungan, keadilan iklim, dan transisi energi. Terdapat lima fokus pada pokja ini, yaitu memastikan mitigasi perubahan iklim terhadap kelompok rentan, mendorong pelaksanaan pemulihan ekonomi hijau dalam memajukan ketahanan dan mitigasi iklim, pajak karbon sebagai peluang akselerasi net zero emission (NZE), akselerasi transisi bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT0, dan akselerasi proteksi dan restorasi pada ekosistem vital.

        Pokja kelima membahas tentang pengembangan SDGs dan kemanusiaan yang akan membahas tiga isu, yaitu pengurangan biaya remitansi hingga 3%, penguatan jaminan sosial kelompok rentan, dan investasi untuk memperkuat ketahanan melalui pendanaan kemanusiaan dan penguatan kapasitas dan kepemimpinan lokal.

        Pokja keenam adalah pendidikan, digitalisasi, dan ruang sipil. Pada pokja ini, pembahasan akan terbagi menjadi tiga diskusi yang disesuaikan dengan masing-masing poin inti pokja.

        Adapun pokja terakhir adalah antikorupsi yang akan membahas memerangi pencucian uang dan pemulihan aset curian, melawan korupsi dalam transisi energi, transparansi dan integritas perusahaan, transparansi Beneficial Ownership, dan kontrak terbuka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: