Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BNPT Ngeluarin Ciri Penceramah Radikal Radikul, Sekum PP Muhammadiyah Tegas: Menimbulkan Kegaduhan!

        BNPT Ngeluarin Ciri Penceramah Radikal Radikul, Sekum PP Muhammadiyah Tegas: Menimbulkan Kegaduhan! Kredit Foto: Instagram/Abdul Mu'ti
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti blak-blakan memberikan respons terkait kriteria penceramah radikal yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

        Abdul Muti menilai, polemik kriteria penceramah radikal ini mengulangi kasus pemetaan pesantren radikal yang beberapa waktu lalu juga ramai disorot publik.

        Menurutnya, apa yang dilakukan oleh BNPT ini tidak akan berpengaruh bagi masyarakat lagi.

        "Daftar dan ciri tersebut justru menimbulkan kontroversi dan kegaduhan yang tidak perlu," kata Abdul Muti dilansir dari GenPI.co, Rabu (9/3).

        Alih-alih membuat ciri penceramah radikal, Abdul Muti justru menginginkan BNPT untuk menanamkan sikap kritis kepada masyarakat.

        Hal ini menurutnya jauh lebih penting dibanding membuat daftar kriteria yang malah membuat gaduh.

        Baca Juga: Dibawa ke Ranah Hukum, yang Kemarin Ngerobohin Plang Nama Muhammadiyah Mohon Siap-siap!

        "Bagaimana agar mereka (masyarakat) tidak langsung mengikuti," katanya.

        Menurutnya, sikap kritis dan cerdas ini yang akan membuat masyarakat bisa menelaah materi penceramah dengan baik.

        Alhasil, menurut Abdul Muti jika penceramah tidak baik misalnya, masyarakat pun bisa membandingkannya dengan penceramah lain.

        Sebelumnya, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ahmad Nurwakhid mengeluarkan lima ciri-ciri penceramah radikal.

        Adapun, yang pertama ialah mengajarkan ajaran yang anti-Pancasila dan proideologi khilafah internasional, kedua mengajarkan paham takfiri yang mengkafirkan pihak lain yang berbeda paham.

        Baca Juga: Rakyat Menjerit Keras Soal Minyak Goreng, Menterinya Jokowi Tegas Beri Ancaman Buat yang "Bermain"

        Ketiga, menanamkan sikap anti-pemerintahan yang sah. Keempat, memiliki sikap ekslusif terhadap lingkungan sekitar. Kelima memiliki pandangan antibudaya dan anti-kearifan lokal.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: