Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ulama NU Pasang Badan Bela BNPT: Penjelasan Ciri Penceramah Radikal Upaya Menjaga Negara!

        Ulama NU Pasang Badan Bela BNPT: Penjelasan Ciri Penceramah Radikal Upaya Menjaga Negara! Kredit Foto: Unsplash/Mufid Majnun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ulama NU, KH. Marsudi Syuhud sepaham dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perihal ciri penceramah radikal adalah yang anti Pancasila dan pro terhadap ideologi khilafah.

        Tindakan BNPT ini menurut Kiai Marsudi sebagai upaya membentengi Pancasila agar tetap terjaga.

        "Bahwa ciri radikal yang dikeluarkan oleh BNPT, mengajarkan anti pancasila pro ideologi khilafah itu artinya untuk mebentengi agar negara yang berdasarkan Pancasila yang sudah kita pilih terjaga," katanya saat dikonfirmasi Populis.id pada Kamis (10/03/2022).

        Baca Juga: Cari Gara-gara sama BNPT, MUI Diberondong Kritik Keras Elite PKB, Disuruh Mingkem, Gak Usah Ngompor!

        Ia menegaskan bahwa Indonesia yang berasaskan Pancasila sudah dispakati. Maka setiap warga negara tidak boleh mengganti bentuk negara dengan bentuk yang berbeda, misalnya khilafah. Karena menjaga bentuk negara adalah suatu keharusan. 

        "Jangan sampai masyarakat terbawa oleh pikiran bentuk negara yang lain. Betapapun nasi itu halal dan hamburger itu halal. Tapi kita sepakat memilih nasi, dari halal-halal yang lain. Kita sudah sepakat Pancasila, maka hendaknya kita menjaga itu," tuturnya.

        Kiai yang juga Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga setuju jika ciri radikal adalah mudah mengkafirkan. Terlebih mengkafirkan sesama umat Islam sendiri.

        "Paham takfiri ini juga berbahaya, karena mudah mengkafirkan bisa mengarah pada permusuhan dan perpecahan. Orang kok kayak tuhan saja, mengkafir-kafirkan. Jadi orang yang merasa paling benar ini memang ciri radikal," tuturnya.

        Sebelumnya, BNPT menjadi sorotan karena mengeluarkan lima ciri penceramah radikal. Lima ciri itu adalah mengajarkan anti pancasila dan pro ideologi khilafah internasional.

        Kedua mengajarkan paham takfiri yang mengkafirkan pihak lain berbeda paham. 

        Ketiga, menanamkan sikap anti pemerintah yang sah. Keempat, memiliki sikap ekslusif terhadap lingkungan.

        Kelima, memiliki pandangan antibudaya ataupun antikearifan lokal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: