Disebut Tak Percaya Diri karena Bawa Tanah Bekas Gusuran Ahok, PSI 'Kasihani' Anies Baswedan

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membongkar siasat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membawa tanah dan air dari Kampung Akuarium untuk ritual IKN Nusantara.

Juru Bicara DPP PSI Sigit Widodo menilai, siasat Anies Baswedan mengambil tanah dan air bekas gusuran Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tanda tidak percaya diri. Menurutnya, Anies Baswedan tidak percaya diri terhadap kemampuannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Survei Charta Politika: Sandiaga Uno Ungguli AHY Hingga Anies Baswedan di Sini

"Dengan memilih tanah dari tempat yang digusur gubernur sebelumnya, Pak Anies tampak tidak percaya diri dengan kerja-kerjanya selama empat setengah tahun ini," jelas Sigit Widodo belum lama ini, melansir GenPI.co, Jumat (18/3).

Sigit Widodo menjelaskan, jika mampu lebih unggul dari Ahok, Anies Baswedan seharusnya bisa membanggakan program-programnya untuk menjadi wakil di IKN Nusantara. Menurut dia, tanah dan air di proyek Kali Mampang, sumur resapan, DP 0 Persen, hingga daerah Monas bisa diambil untuk mewakili Jakarta di Kalimantan Timur sebagai IKN Nusantara.

"Pak Anies selalu banggakan proyek itu sehingga seharusnya bisa menjadi tanah dan air pilihan untuk IKN Nusantara," ungkapnya.

Meski begitu, Sigit Widodo tidak ingin memandang Anies Baswedan kalah telak dengan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, kata Sigit Widodo, Anies Baswedan hanya sekadar terlihat tidak percaya diri dengan kemampuannya memimpin Jakarta.

"Saya hanya melihat Pak Anies tidak pede (percaya diri) saja dengan kerja-kerjanya selama ini," kata Sigit Widodo.

Seperti diketahui, alasan Anies Baswedan memilih tanah dan air dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara itu terkuak melalui akun media sosial Facebook-nya. Menurut Anies Baswedan, tanah dari Kampung Akuarium menjadi harapan baru bagi kebahagiaan dan kemajuan seluruh rakyat.

"Tanah dari Kampung Akuarium menghadirkan harapan pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," kata Anies Baswedan.