Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nyalinya Berapi-api, Presiden Chechnya Bikin Kejutan ke Ukraina, Rusia Ketiban Untung

        Nyalinya Berapi-api, Presiden Chechnya Bikin Kejutan ke Ukraina, Rusia Ketiban Untung Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov mengatakan pasukannya telah menguasai balai kota di pelabuhan Mariupol di tenggara Ukraina. Wilayah itu telah terkepung dan bendera Rusia disebut telah dikibarkan.  

        Kadyrov memposting di Telegram sebuah video rekaman telepon di Chechnya, yang dia katakan adalah anggota parlemen Rusia Adam Delimkhanov berbicara kepada "orang-orang gagah berani kami." 

        Baca Juga: Ada Bukti Kekejaman Tentara Rusia, Wartawan Perang Kuak Pengakuan Prajurit Chechnya yang Alami...

        “Orang-orang itu mengirim radio untuk mengatakan bahwa mereka membebaskan gedung otoritas Mariupol dan mengibarkan bendera kami di atasnya,” kata pemimpin Chechnya di Telegramnya, yang memiliki lebih dari 1,4 juta pelanggan dilansir dari Al Arabiya, Kamis (24/3/2022). 

        "Para bandit yang tetap hidup tidak mengambil risiko dan meninggalkan posisi mereka dan melarikan diri," tulisnya, menambahkan bahwa unit lain bergerak secara paralel melalui kota dan membersihkannya dari kotoran Azov yang mengacu pada kelompok ekstremis sayap kanan dan unit Garda Nasional berideologi neo-Nazi, yang berbasis di Mariupol, di wilayah pesisir Laut Azov, Ukraina Ukraina.

        “Insya Allah sebentar lagi Mariupol akan bersih total,” tulisnya. 

        Di pelabuhan Selatan yang terkepung, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan hampir 100 ribu orang terjebak tanpa makanan, air, atau listrik dan mengalami penembakan sengit oleh pasukan Rusia. 

        Kementerian Luar Negeri Ukraina memposting status di Twtitter bahwa Moskow telah “meluncurkan fase baru teror terhadap Mariupol” dengan mendeportasi paksa sekitar 6.000 penduduk ke kamp-kamp Rusia.

        Kementerian Luar Negeri Ukraina memposting status di Twtitter bahwa Moskow telah “meluncurkan fase baru teror terhadap Mariupol” dengan mendeportasi paksa sekitar 6.000 penduduk ke kamp-kamp Rusia.

        Kadyrov mengatakan pada 1 Maret bahwa orang-orang Chechnya telah tewas dalam invasi Moskow ke Ukraina. 

        “Sayangnya, sudah ada kerugian di antara penduduk asli Republik Chechnya.  Dua meninggal, enam lainnya terluka dalam berbagai tingkat," kata Kadyrov di Telegram. 

        Kadyrov, yang bertanggung jawab atas Republik Chechnya Rusia yang dia atur secara de facto dengan aturannya sendiri, telah mem-posting video pejuang Chechnya di Ukraina. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: