Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raup Untung Rp1,64 Triliun, Bank Asal Malaysia Ini Alokasikan 30% Sebagai Jatah Pemegang Saham

        Raup Untung Rp1,64 Triliun, Bank Asal Malaysia Ini Alokasikan 30% Sebagai Jatah Pemegang Saham Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) berhasil mengantongi laba bersih atau keuntungan Rp1,64 triliun sepanjanga tahun 2021. Dari jumlah tersebut, perseroan bakal mengalokasin 30 persen atau sekitar Rp493 miliar untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen tunai. Hal ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). 

        “Dividen tahun 2021 sebesar 30 persen dari laba yang dihasilkan, naik dari tahun 2020 yang sebesar 20 persen,” kata Presiden Direktur, Maybank Indonesia Taswin Zakaria dalam Public Expose, Jumat (25/3/2022).

        Sisa dari laba bersih perseroan setelah pembagian dividen sekitar Rp1,15 triliun atau 70 persen diputuskan akan dijadikan sebagai Laba Ditahan.

        Baca Juga: UUS Maybank Indonesia Optimalkan Peluang Bisnis SME di 2022

        Selain itu, RUPST juga sepakat untuk mengangkat  Khairussaleh Ramli sebagai Presiden Komisaris Maybank Indonesia. Khairussaleh menduduki jabatan yang sebelumny diisi oleh Sri Abdul Farid Bin Alias yang mengundurkan diri.

        Maybank juga mengangkat Zulkiflee Abbas Abdul Hamid sebagai Komisaris Maybank Indonesia dan menerima pengunduran diri David Formula sebagai Direktur Maybank Indonesia yang akan berakhir pada tanggal 18 Mei 2022.

        “Kami berterima kasih kepada Sri Abdul Farid Bin Alias yang telah dengan setia mendampingi dan mengawasi perjalanan bisnis Maybank Indonesia selama hampir sembilan tahun. Serta kepada terima kasih atas peran David Formula dalam memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan digital.

        Kinerja 2021

        Sepanjang 2021, Maybank Indonesia meraup laba bersih sebesar Rp 1,64 triliun, naik 29,9% yoy pada 2021.

        Di mana rasio Non-Performing Loan (NPL) (Konsolidasian) menjadi 3,7 persern (gross) dan 2,6 perseb (net) pada Desember 2021 dari 4,0 persen (gross) dan 2,5 perseb (net) pada Desember 2020, didukung penurunan saldo NPL sebesar 10,8 persen.

        Adapun, rasio Loan at Risk (LAR Bank saja) mengalami perbaikan ke level 18,0 persen pada Desember 2021 dari 21,5 persen di tahun sebelumnya yang didukung kualitas kredit yang kembali menjadi lancar atas peran aktif Maybank Indonesia dalam proses pemantauan dan restrukturisasi kredit nasabah.

        Baca Juga: Sepanjang 2021, Laba Bersih Maybank Tumbuh 24,9 Persen

        Nah, untuk total kredit segmen Community Financial Services (CFS) turun sebesar 5,6 persen menjadi Rp66,78 triliun secara tahunan, tetapi tumbuh positif sebesar 2,4 persen secara kuartalan, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel.

        Sementara, posisi likuiditas Perseroan tetap kuat dengan rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Bank saja) tercatat pada level 76,3 persen. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank sebesar 183,2 persen serta Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,9 persen pada Desember 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: