Ada Pendeta Singgung Nabi Muhammad di Neraka, Refly Harun Sebut Kasus Haikal Hassan, Simak!

Kasus Saifuddin Ibrahim yang mengkalim dirinya seorang pendeta menghiasi lini pemberitaan media beberapa waktu belakangan ini.

Seakan seperti domino, kini mencuat lagi video atau konten seorang pemuka agama yang diduga kuat berisikan konten penisataan agama seperti pengakuan seorang oknum pendeta yang bernama Lugahon Tambunan mengaku pernah ke Surga dan pengakuan temannya melihat bahwa Nabi Muhammad SAW ada di neraka.

Munculnya keberadaan konten yang memuatkan para pemuka agama menyinggung agama lainnya seperti pendeta yang disebut tadi dikomentari oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.

Menurut Refly, kasus semacam pendeta tadi adalah hal yang sangat kontroversial dan sangat sensitif.

Dirinya pun mewanti-wanti agar pemuka agama bisa lebih bijak menyampaikan pengajaran kepada para jamaahnya.

Baca Juga: Marak Konten Penistaan Agama, Refly Harun Kasih Pesan yang Nggak Main-main: Pemuka Agama Harus…

“Harus jauh lebih hati-hati pemuka-pemuka agama dalam menyampaikan hal-hal tertentu. Kalau mereka mau menguatkan iman pengikutnya pastikan hal-hal bahwa yang terkait keyakinan orang lain itu tidak tersebar, hanyan untuk kalangan internal saja,” ucap Refly dalam vidoe di akun Youtube miliknya, dikutip Senin (28/3/22).

Terkait dengan ocehan pendeta ini yang mengatakan temannya melihat nabi ada di neraka, Refly Harun mencoba untuk membandingkannya dengan kasus lama Haikal Hassan yang mengaku pernah bertemu nabi dalam mimpi.

Sebagaimana diketahui, hanya karena mengaku mimpi bertemu nabi Haikal Hasan dipolisikan oleh salah satu pihak dengan dugaan penyebaran berita bohong. Ini juga yang disinggung oleh Refly Harun.

Baca Juga: Ditendang dari IDI, dokter Terawan Beri Respons Mengejutkan: Sampai Hari Ini Saya Masih...

“Saya ingat babe haikal itu bermimpi bertemu rasulullah Nabi Muhammad SAW itupun dipermasalahkan menyebarkan berita bohong. Nah ini lebih eksotik lagi pernah ke surga atau temannya mengatakan Nabi Muhammad SAW ada di neraka,” tambah Refly.

Refly pun menyinggung soal pasal yang bisa dikenakan terkait heboh pendeta ini yakni berita bohong dan penistaan.

Refly pun kembali mengingatkan seperti mana disebutkan di awal agar pemuka agama bisa mengondisikan dalam penyampaian pengajaran kepada para pengikutnya.