Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dipicu Harga Sembako yang Terus Tinggi, Penilaian Negatif Publik Terhadap Pemerintah Ikut Tinggi

        Dipicu Harga Sembako yang Terus Tinggi, Penilaian Negatif Publik Terhadap Pemerintah Ikut Tinggi Kredit Foto: Antara/HO/Setpres-Muchlis Jr
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis laporan yang berjatuk  “Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah: Evaluasi Publik Nasional” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV (30/3/2022). Hasilnya menunjukan kalau penilaian negatif publik terhadap kinerja pemerintah naik tajam, terutama soal menangani harga sembilan bahan pokok (sembako).

        Melalui direktur riset SMRC, Deni Irvani, dijelaskan ada 41 pesen publik yang menilai kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk terutama untuk menjaga harga kebutuhan pokok tetap terjangkau.

        Baca Juga: Perangkat Desa Dukung Jokowi 3 Periode, Pakar Minta Polisi Bergerak

        “Penilaian negatif ini mengalami lonjakan yang sangat tajam dari survei Desember 2021, yakni sekitar 27 persen. Sementara yang menilai sebaliknya (positif) mengalami penurunan dari 29 persen (Desember 2021) menjadi 23 persen (Maret 2022),” kata Deni dalam keterangan tertulis yang diterima.

        Lebih lanjut, dari berbagai penilaian soal beragam masalah yang diipegang pemerintah, penanggulangan harga kebutuhan pokok paling tendah dengan 23 persen. Di sisi lain, penilaian paling baik mencapai 56 persen untuk urusan penyediaan pelayanan kesehatan.

        Survei ini dilakukan pada 1220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. 

        Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84%. Sebanyak 1027 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka pada 13 - 20 Maret 2022.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Adrial Akbar
        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: