Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Halangi Kontainer Masuk Pelindo I Perawang, Projo Riau Desak Bupati Evaluasi Kadishub Siak

        Halangi Kontainer Masuk Pelindo I Perawang, Projo Riau Desak Bupati Evaluasi Kadishub Siak Kredit Foto: Projo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ormas Pro Jokowi (Projo) Provinsi Riau, mendesak Bupati Siak, Riau, Drs. H. Alfedri, M.Si, segera mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Perhubungan dan anak buahnya terkait adanya pelarangan Truk Kontainer menuju pelabuhan Pelindo I Perawang.

        Desakan tersebut diungkapkan Ketua Projo Riau, Soni Silaban menanggapi keluhan beberapa sopir dan perwakilan perusahaan jasa angkutan yang Truk Kontainernya ditilang oknum petugas Dishub Kabupaten Siak, Riau saat menuju ke akses jalan Pelabuhan Pelindo 1 Perawang.

        "Kinerja Kadishub Siak perlu dipertanyakan. Ulah petugas Dishub yang sengaja menilang truk-truk tersebut jelas-jelas menghambat kelancaran distribusi ekspor dan logistik nasional. Padahal, beberapa perusahaan angkutan kontainer dan supir-supir ini sudah bertahun-tahun melalui jalan tersebut, kenapa tiba-tiba sekarang dilarang," ujar Soni kepada wartawan, Rabu (30/3/2022).

        Padahal kata Soni, Presiden Jokowi sendiri sudah mengintruksikan, agar para pejabat daerah beserta aparat baik TNI/Polri dan Dishub mempermudah jasa angkutan logistik yang menuju pelabuhan.

        "Pelabuhan adalah objek vital yang saat ini menjadi sarana penting untuk mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasinal," tandasnya.

        Dampak dilarangnya sopir kontainer melintasi akses Jalan ke Pelindo 1 Perawang kata Soni, distribusi logistik terhambat. "Jadi dalih para oknum Dishub Siak ini, melarang para sopir karena melanggar pasal 125 dan 301. Tentu ini sangat miris dan menggangu kelancaran distribusi ekspor dan logistik nasional terutama di Provinsi Riau," urainya.

        Projo Riau kata Soni, juga minta Bupati Siak segera memberikan arahan atau membuat aturan yang jelas bagi para pengemudi truk Kontainer yang menggunakan akses jalan masuk ke Pelabuhan Pelindo 1. "Jika aturan tak jelas, kasihan para sopir. Upah mereka tak seberapa, kalau ditilang belum tentu perusahaan mau mengganti uangnya," tegasnya.

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri kata Soni lagi, pernah mengungkapkan kejengkelannya soal adanya pelabuhan baru yang ternyata tak memiliki jalan akses. Hal ini menurutnya terjadi karena buruknya perencanaan program proyek infrastruktur.

        Namun, saat itu Jokowi tak menyebut secara gamblang mengenai pelabuhan mana yang dimaksud olehnya. Dan menurut Soni, pelabuhan yang dimaksud salahsatunya adalah Pelindo I Perawang di Riau.

        Sementara berdasarkan aduan para sopir yang Ia terima kata Soni. Saat ini puluhan supir truk Kontainer melakukan aksi mogok. "Iya mereka sekarang mogok, menunggu sampai ada solusi dari pihak terkait," terangnya.

        Terpisah, Kepler salah satu supir yang mewakili Komunitas Truk Angkutan Kontainer Provinsi Riau mengatakan, per hari ini Rabu (30/3/2022) membenarkan pihaknya melakukan aksi mogok kerja.

        "Iya, per hari ini kami berhenti beroperasi sampai ada solusi dari pihak terkait. Bagaimana kami mau kerja kalo begini, selalu ditilang dan untuk mengejar target saja kami sudah susah bang. Karna kontainer juga menumpuk di pelabuhan, bisa berhari-hari mencarinya," ceritanya.

        Selain itu kata Kepler, pihaknya saat ini juga memilih untuk tidak melakukan kegiatan pemuatan atau ontruck kontainer dari dan ke pelabuhan kontainer Pelindo 1 Perawang.

        Alasanya kata Dia, selain akses jalan yang dihalangi petugas Dishub Kabupaten Siak, Ia juga menganggap pelayanan Pelabuhan Pelindo I Perawang amburadul.

        "Pelayanan Kontainer di Pelabuhan Pelindo 1 Perawang sangat buruk, terlihat dari pengaturan kontainer yang acak-acakan dan tanpa registrasi urutan kontainer. Hal ini tentunya sangat berdampak terhadap lambatnya arus keluar masuk distribusi barang yang sering di kritik Presiden Jokowi akan lambatnya distribusi atau pengiriman barang/kontainer," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: