Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cak Nun: Kita Bangsa Besar, AS-Rusia Bisa Kalah, Cuma Masalahnya Sekarang Presidennya Belum Tepat

        Cak Nun: Kita Bangsa Besar, AS-Rusia Bisa Kalah, Cuma Masalahnya Sekarang Presidennya Belum Tepat Kredit Foto: Instagram/Cak Nun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Cendekiawan muslim Indonesia Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mencuri perhatian publik usai ceplas-ceplos di kandang banteng.

        Ya, Cak Nun baru saja hadir untuk mengisi ceramah dan buka bersama dengan PDI Perjuangan di Gedung Utama Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Minggu (10/4/2022). 

        Dalam acara itu, turut hadir elite partai seperti Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.

        Baca Juga: Jokowi Didemo Mahasiswa, Hasto PDIP Singgung Pelengseran Soeharto: Dulu Saya Juga Demo!

        Cak Nun dalam ceramahnya banyak menyentil pemerintah utamanya menyinggung soal 3 periode masa jabatan presiden.

        Cak Nun tampak minim basa-basi dalam menyampaikan ceramahnya. Ia to the point dengan topik yang ingin disampaikannya.

        Mulanya Cak Nun memperingatkan negara-negara adikuasa di dunia bahwa Indonesia juga bangsa yang besar, kaya alamnya.

        Ada saatnya nanti Indonesia akan melampaui kemajuan negara-negara adikuasa tersebut.

        “Wahai Amerika, Rusia, wahai negara-negara yang merasa kuat dan adikuasa, jangan kalian merasa benar-benar berkuasa,” ucap Cak Nun dalam ceramahnya.

        Namun sayang kata Cak Nun, harapan tersebut belum bisa terwujud sekarang.

        “Karena kami bangsa dengab peradaban yang punya skala waktu 18 generasi. Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan melampaui kalian semua,” paparnya disambut tepuk tangan Hasto dan Puan yang duduk persis di sebelah Cak Nun.

        “Cuman masalahnya sekarang presidennya belum tepat. Gitu aja,” sahut Cak Nun.

        Ia lantas memohon maaf bahwa ucapannya tersebut menyinggung pemerintah.

        “Mohon maaf ya saya bukan mengkritik. Tapi saya penasaran dengan kebesaran Indonesia yang tidak bisa kita wujudkan,” ungkapnya.

        Cak Nun punya harapan besar setelah era pemerintah Jokowi atau sebelum 2024, bangsa ini mengalami revolusi besar dari dalam diri setiap anak bangsa.

        “Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa. Revolusi yang dipimpin oleh presiden dan para sepuh,” cetusnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: