Pengamat politik Tony Rosyid menyayangkan tudingan bahwa ada tangan-tangan relawan Anies Baswedan yang jadi biang kerok digebukinya Ade Armando.
"Lucunya, dan ini yang super lucu: nama Anies Baswedan dibawa-bawa, disangkut-sangkutkan. Katanya, Ade Armando digebukin relawan Anies. Geli dengernya," kata Tony.
Ia mempertanyakan apa urusannya kasus pengeroyokan dengan Anies Baswedan.
"Ini sama saja banjir di Semarang dan Tegal, yang disalahin Anies. Semarang dan Tegal itu wilayah Jawa Tengah, bukan Jakarta, kenapa Anies yang disalahin? Entar emak anda sakit perut, anda bilang disantet Anies. Kan ngawur! Joko Sembung Angon Kebo, gak nyambung bro," tambahnya.
Ia mengingatkan bahwa rekam jejak Ade Armando selama ini sangat membenci Anies. Semua bully-an, cacian Ade Armando, Anies tak menggubrisnya.
"Saat Ade Armando masih sehat, Anies justru jadi sasaran tembaknya. Dibully, dikata-katain, bahkan dijadikan bahan olok-olokan dengan gambar Joker. Anies diam, tidak membalas dan tidak menunjukkan marah sedikitpun. Setiap kekerasan verbal Ade Armando tidak pernah direspon Anies. Anies punya prinsip "Silahkan anda marah, salahin saya, bahkan bully saya, yang penting anda bantu ikut berbuat dan berkontribusi untuk Jakarta"," terangnya.
Dia menilai para pembenci Anies itu tahu bahwa Gubernur DKI Jakarta itu saat ini menjadi calon presiden 2024 yang paling potensial.
"Karena Anies Capres Potensial 2024". Itu aja alasannya. Ada yang takut Anies jadi presiden. Kenapa takut? Karena kalau Anies jadi presiden, semua bisnis yang melanggar hukum akan ditutup. Nasibnya akan seperti Alexis dan Reklamasi. Yang pasti, buzzer juga akan kehilangan pekerjaan. Anies jadi presiden, mana berani para pebisnis itu pelihara buzzer untuk serang Anies? Gak bakal berani," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: