PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid dengan kapasitas 1,3 mega wattpeak (MWp) yang terletak di Desa Parak Kecamatan Bontomanai Kabupaten Selayar.
PLTS Hybrid milik PLN tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (Ha) dengan total investasi Rp39,5 miliar. Hal ini merupakan bentuk dukungan PLN dalam peningkatan pemanfaatan energi hijau untuk mencapai target neutral carbon pada 2060.
Baca Juga: PLN dan FSRU Proyek Jawa-1 Bakal Sediakan Energi Bersih di Indonesia
Direktur PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Adi Priyanto menjelaskan PLTS ini merupakan PLTS terbesar di Sulsel. Dengan beroperasinya PLTS ini mampu menurunkan emisi karbon sebesar 1.400 ton CO2 per tahun.
"Hadirnya PLTS Hybrid Selayar ini diharapkan menjadi trigger bagi kita untuk berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti energi matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), geothermal, dan bentuk energi terbarukan lainnya," ujar Adi dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (18/4/2022).
Baca Juga: Mantap! PLN Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Terapung Pertama Buatan Indonesia
Adi mengatakan, dengan beroperasinya PLTS Hybrid Selayar, maka total daya mampu sistem kelistrikan Selayar adalah 11,65 Mega Watt (MW), beban puncak adalah 6,4 MW, sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 5,25 MW.
Selain itu, bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan adalah 38,8 persen. Angka tersebut di atas target nasional, yaitu 23 persen di tahun 2025.
Sementara itu, General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid menambahkan dengan beroperasinya PLTS ini mampu menghemat biaya operasional sampai dengan Rp16,5 miliar per tahun.
Awaluddin menjelaskan PLN membangun PLTS terbesar di Sulsel dalam waktu yang sangat singkat, yaitu kurang dari 6 bulan. Proses pembangunan PLTS Hybrid Selayar ditandai dengan penandatanganan kontrak yang dilaksanakan pada 4/5/2021.
Baca Juga: Ini Strategi PLN Menuju Tercapainya NZE 2060, Simak!
Lalu, pekerjaan proyek ini dimulai dari persiapan dan pembersihan lahan pada Mei-Juni 2021. Kemudian dilanjutkan dengan Pekerjaan Konstruksi pada Juli-November 2021. Lalu pada November-Desember 2021 dilaksanakan pekerjaan individual test dan commissioning test.
"Selanjutnya PLN melakukan tahap operasi komersial pada 23 Desember 2021 setelah menyelesaikan reliability run, performance test, dan uji laik operasi," ujar Awaluddin.
Baca Juga: Dukung Energi Bersih, PLN Teken Kontrak Pembelian Layanan REC dengan H&M Group
Sampai dengan April 2022, kata Awaluddin, PLN UIW Sulselrabar memiliki 11 PLTS dengan total kapasitas 2,5 MWp yang tersebar di beberapa pulau, seperti Pulau Sabutung di Kabupaten Pangkep dan Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi. Ke depannya, berdasarkan RUPTL tahun 2021-2030, PLN akan membangun 12 PLTS di beberapa pulau, yaitu di Sulsel, Sultra, dan Sulbar dengan kapasitas 17,61 MWp.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas