Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Energi Bersih, PLN Teken Kontrak Pembelian Layanan REC dengan H&M Group

Dukung Energi Bersih, PLN Teken Kontrak Pembelian Layanan REC dengan H&M Group Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) melakukan penandatanganan jual beli layanan sertifikat energi terbarukan (renewable energy certificate/REC) dengan 10 mitra pabrik H&M Group.

Kerja sama ini merupakan bukti nyata kolaborasi PLN dengan para pelaku industri untuk mendukung transisi energi bersih di Tanah Air. Melalui REC, PLN memastikan energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.

Baca Juga: Bukan Main! Sebanyak 3.834 Rumah Ibadah Manfaatkan Promo Tambah Daya PLN

"Kami menyambut baik komitmen H&M untuk mendorong penggunaan energi terbarukan melalui REC. Tentunya, mengapresiasi keikutsertaan dari 10 mitra pabrik H&M yang pada hari ini hadir menandatangani perjanjian pembelian REC," ujar Executive Vice President Retail PLN Regional Jawa Madura Bali, Abdul Farid, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (13/4/2022).

Farid mengatakan, REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.

Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan untuk pemenuhan target sampai dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan. Cara pengadaan atau pembeliannya pun relatif mudah, tidak memerlukan proses pengadaan yang panjang.

"Pelanggan dapat  mendaftar ke web, nanti akan dihubungi Account Executive PLN, kemudian diverifikasi kebutuhan REC-nya, setelah itu melakukan pembayaran. Sertifikat REC akan disampaikan melalui email yang terdaftar setelah pembayaran dilakukan," ujarnya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Agung Nugraha, menambahkan bahwa melalui REC, 10 mitra pabrik H&M akan menggunakan sekitar 60.000 MWh listrik berbasis EBT hingga 2026.

Brdasarkan data PLN UID Jabar, sepanjang tahun 2021 hingga Maret 2022, hampir 92.000 MWh energi terbarukan telah dialihkan kepemilikannya kepada sejumlah pelanggan PLN UID Jabar melalui pembelian REC. Agung berharap kerja sama ini akan terus berkelanjutan.

"Semoga makin banyak factory partners H&M yang akan bergabung bersama PLN sebagai bentuk upaya kolektif kita dalam mendukung transisi energi berkelanjutan yang lebih bersih," ujar Agung.

Sementara itu, Country Manager H&M Group Production Office Indonesia, Frank Blin Gonsalves, mengatakan bahwa perusahaannya berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.

"H&M Group terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan mitra bisnis kami untuk memberikan solusi baru serta mendorong penggunaan sumber listrik berbasis EBT dalam rantai pasok kami," ujarnya.

Frank mengatakan, perjanjian REC antara mitra pabrik H&M Group dan PLN  merupakan langkah penting untuk mewujudkan ambisi perusahaan sekaligus mendukung agenda pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060. 

Adapun 10 mitra pabrik H&M Group yang menandatangani jual beli REC ialah PT C-Site Texpia, PT Minu Garment Sukses, PT Dreamwear, PT Kahatex, PT Panasia Jaya Abadi, PT Busana Indah Global, PT Royal Puspita, PT Doosan Jaya Sukabumi, PT Doosan Dunia Busana, dan PT Kreasi Garment Cirebon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: