Kemendag Buka Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Seluruh WNI Boleh Coba Ikut
Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet) Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka kesempatan bagi putra-putri Warga Negara Indonesia untuk mengikuti pendidikan Program Studi D-III Metrologi dan Instrumentasi (non-ikatan dinas).
Perguruan tinggi naungan Kementerian Perdagangan tersebut akan menerima 55 mahasiswa baru dan membuka kesempatan bagi calon mahasiswa yang mendapat rekomendasi dari dinas yang membidangi perdagangan kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk mendaftar melalui jalur kerja sama.
"Program penerimaan mahasiswa baru (PMB) ini memberikan beasiswa biaya pendidikan selama 6 (enam) semester kepada 55 mahasiswa baru. Artinya, mahasiswa Akmet dibebaskan dari uang pendaftaran, uang pangkal, dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto dalam siaran resmi Kementerian Perdagangan, Minggu (24/4/2022).
Baca Juga: Kemendag Tanda Tangani MoU Pengembangan Kayu Ringan Berkelanjutan
Jalur kerja sama terdiri dari dua jenis, yaitu dengan tes dan undangan. Jalur kerja sama dengan tes diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang mendapat rekomendasi dari dinas yang membidangi perdagangan dengan mengikuti serangkaian tes sebagai faktor penentu kelulusan seleksi PMB.
Sementara itu, jalur kerja sama dengan undangan diperuntukkan bagi siswa-siswi SMA/MA/SMK dari daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) yang berasal dari 62 kabupaten yang mendapat rekomendasi dari dinas yang membidangi perdagangan. Kategori daerah 3T sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024. Pendaftar pada jalur undangan hanya mengikuti psikotes dan wawancara sebagai faktor penentu kelulusan seleksi PMB.
Sesjen mengungkapkan, Akmet mengusung misi menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas untuk mencetak sumber daya manusia yang profesional dan mampu mengikuti perkembangan mutakhir di bidang metrologi dan instrumentasi. Dengan moral dan integritas tinggi, program ini mendidik para mahasiswa untuk mampu menerapkan pengetahuan kemetrologian, memecahkan persoalan dalam praktek-praktek kemetrologian, memanfaatkan teknologi dalam menunjang tugas-tugas kemetrologian, serta mampu mengikuti perkembangan metrologi legal dan teknologi lain yang menunjang tugas-tugas kemetrologian.
"Selain diajarkan ilmu metrologi, mahasiswa juga dibekali dengan ilmu instrumentasi sehingga memiliki kemampuan yang baik dalam beradaptasi dengan kemajuan alat ukur. Akmet diharapkan menjadi faktor kunci dalam upaya peningkatan daya saing dan martabat bangsa Indonesia," terang Sesjen.
Baca Juga: Perlebar Sayap Ekspor Makanan dan Minuman, Kemendag Ikuti Pameran Mamin Terbesar di Kanada
Sesjen menambahkan, pendaftaran Akmet telah dibuka 29 Maret—23 Mei 2022. "Seleksi administrasi akan dilangsungkan pada 24—30 Mei 2022. Pengumuman hasil seleksi administrasi diagendakan pada 31 Mei 2022 mendatang dan dapat diakses di situs web http://akmet.kemendag.go.id," ungkap Suhanto.
Pendaftaran diawali dari membuat akun di laman resmi Akmet dan menerima email konfirmasi pendaftaran. Selanjutnya, pendaftar login di laman resmi Akmet dan mulai mengunggah berkas pendaftaran, mengisi formulir pra-wawancara, dan menunggu munculnya notifikasi "Registrasi Selesai".
Adapun lulusan Akmet telah banyak terserap di Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan dan unit metrologi legal (UML) daerah, seperti Kota Tangerang, Kabupaten Karawang, Kota Depok, Kabupaten Jepara, Kota Malang, Kabupaten Landak, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Batu, Kabupaten Purwakarta, DKI Jakarta, dan UML lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas