Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ya Tuhan, Covid-19 Terus Berkecamuk di Shanghai, Kematian Meroket

        Ya Tuhan, Covid-19 Terus Berkecamuk di Shanghai, Kematian Meroket Kredit Foto: Reuters/Xihao Jiang
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Covid-19 terus terus berkecamuk di Shanghai, China, dengan laporan jumlah kematian mencapai 39 orang pada Minggu (24/5/2022).

        Itu adalah jumlah kematian harian tertinggi meskipun kota itu telah dikunci selama berminggu-minggu untuk menekan wabah.

        Baca Juga: China Terapkan Kebijakan Ekstrem, WNI di Shanghai Keluhkan Hal Ini

        Pusat bisnis kosmopolitan Shanghai hampir seluruhnya dikunci sejak awal bulan, membuat rantai pasokan terganggu.

        Penduduk mau tak mau harus terkurung di rumah mereka lebih lama lagi karena kota itu telah menjadi pusat wabah.

        Kematian terbaru pada Minggu menjadikan total korban menjadi 87, sementara negara itu mencatat hampir 22.000 kasus virus lokal baru.

        Korban harian tertinggi Shanghai sebelumnya sejak penguncian adalah 12, yang dilaporkan sehari sebelumnya.

        Pejabat kesehatan telah memperingatkan risiko khusus Covid bagi penduduk negara yang lebih tua dan sebagian besar tidak divaksinasi.

        Mereka mengatakan usia rata-rata di antara kematian dalam wabah Shanghai adalah 81.

        Lima dari mereka yang meninggal telah divaksinasi, Namun begitu pihak berwenang mengatakan pemyebabnya adalah  komorbid  dan yang berada dalam kondisi kritis.

        Keraguan telah muncul atas kemanjuran vaksin buatan China, dan Beijing belum mengimpor jab buatan asing.

        Di ibu kota sendiri, otoritas juga memperingatkan  situasi "suram" dengan meningkatnya infeksi.

        Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah berjuang untuk membasmi wabah terburuknya dalam dua tahun dengan pedoman penguncian yang keras.

        Hal tersebut  karena China berpegang teguh pada kebijakan nol-Covid yang ketat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: