Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elektabilitas Hanya 1,1 Persen, PAN Pertanyakan Survei Indikator

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay, angkat bicara menanggapi hasil survei terbaru milik lembaga survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2024. PAN dalam hasil survei terbaru tersebut hanya memperoleh angka 1,1 persen saja. 

        Saleh mengatakan, secara akademik pihaknya mengapresiasi hasil survei tersebut. Hanya saja, PAN merasa ada banyak tanda tanya yang terselip dari hasil survei tersebut. 

        Baca Juga: Bukan Anies, Tapi Sosok Capres Ini yang Tak Terkalahkan Mau Siapapun Lawannya

        "Kami orang partai. Tidak punya waktu untuk menelusuri metodologi yang mereka pakai. Posisi kami, ya menerima hasil survei itu dengan sejumlah catatan kritis," kata Saleh kepada Suara.com, Kamis (28/4/2022).

        Saleh mengatakan, PAN merasa heran lantaran hasil survei Indikator tersebut selalu berbeda dengan hasil sesungguhnya di Pemilu. Ia justru mempertanyakan metodelogi survei yang dipakai. 

        "Sejauh yang kami tahu, mereka juga tidak bisa menjelaskan mengapa hasil survei yang mereka lakukan selalu jauh berbeda dari perolehan PAN pada pemilu. Katanya, pakai metode yang sudah teruji. Tapi hasilnya tidak benar. Ini yang salah yang mana? Metodologinya atau apa?" tuturnya. 

        Lebih lanjut, Saleh mengatakan, PAN selama ini jarang sekali melakukan survei yang diekspos ke publik. Anehnya, kata dia, hasil survei yang dibayar orang lain diumumkan ke publik. 

        "Kalau ditanya, mengapa hasilnya jauh dari kenyataan. Jawabannya, hasil survei dinamis, ada margin error, ditentukan oleh undecided voters, dan tergantung kinerja caleg. Kalau begitu jawabannya, mengapa masih perlu ada survei? Hasilnya kan banyak yang melenceng?" ujarnya. 

        Kendati begitu, Ketua Fraksi PAN DPR RI tersebut, menyampaikan pihaknya akan tetap menerima hasil survei Indikator tersebut. Terlebih untuk dijadikan sebagai bahan referensi. 

        "Referensi untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja seluruh anggota. Kami yakin bahwa kerja keras pasti tidak akan mengkhianati hasil," tandasnya. 

        Diketahui, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru soal elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2024. Hasilnya PDIP berada di posisi teratas, namun jika dilihat tren alami penurunan. 

        Baca Juga: Bukan Anies, Tapi Sosok Capres Ini yang Tak Terkalahkan Mau Siapapun Lawannya

        Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan pada survei terbaru Indikator PDIP masih tertinggi dengan angka 23,7 persen. Namun menurutnya, elektabilitas PDIP turun jika dibandingkan sebelumnya. 

        Ia mengungkapkan, turunnya elektabilitas PDIP tak terlepas karena dampak dari tingkat kepuasaan kinerja Presiden Jokowi turun juga. 

        "Saya sampaikan bahwa aprroval Presiden Jokowi turun, pertanyaannya apakah ada dampak terhadap elektabilitas partai? Kita punya pola ketika approval pak Jokowi turun yang paling terdampak adalah PDIP dan datanya mengatakan demikian," kata Burhanuddin dalam paparannya, Selasa (26/4/2022). 

        Adapun di bawah PDIP ada Gerindra dengan angka 11,4 persen, Golkar dengan angka 10,9 persen, kemudian ada PKB dengan angka 9,8 persen. Demokrat juga ada di bawahnya dengan angka 9,1 persen. Menurutnya, tren parpol-parpol tersebut tidak banyak berubah. 

        Parpol lainnya seperti PKS ada di posisi keenam dengan angka 5,5 persen, kemudian NasDem dengan 3,9 persen, lalu ada PPP dengan 3,3 persen, Perindo dengan 2,2 persen, PAN dengan 1,1 persen. Untuk sisanya parpol-parpol lain tak sampai 1 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: