Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        YLKI dan DPR RI Minta Pemerintah Tangani Wabah PMK Sebelum Jelang Idul Adha 1444 Hijriah

        YLKI dan DPR RI Minta Pemerintah Tangani Wabah PMK Sebelum Jelang Idul Adha 1444 Hijriah Kredit Foto: Antara/Adiwinata Solihin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) minta pemerintah jelang Idul Idul Adha 2022 bergerak cepat tangani merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di wilayah Jawa Timur. 

        Hal itu dikatakan oleh Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, pemerintah harus menjamin bahwa daging yang beredar di masyarakat adalah daging yang aman dan sehat, tidak terkontaminasi oleh PMK.

        Baca Juga: Kapolri Dukung Upaya Kementan Tangani Wabah PMK

        "Hal ini sangat penting untuk menciptakan rasa aman pada masyarakat saat mengkonsumsi daging. Apalagi sebentar lagi akan Idul Adha," ujar Tulus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/5/2022).

        Terkait hal itu, pihaknya meminta pemerintah bergerak cepat menangani kasus tersebut. "Saya ingin pemerintah itu dapat bergerak cepat dan tepat untuk mengendalikan kasus PMK ini. Ya jangan sampai harga daging di pasaran melonjak karena kasus PMK tersebut. Apalagi kalau ujung-ujungnya harus impor daging," imbuhnya. 

        Baca Juga: Gresik Lakukan Upaya Mitigasi PMK dengan Tinjau Pasar dan Kandang Sapi

        Hal ini mengingat daging sapi, kerbau, dan kambing menjadi bahan utama di konsumsi memasuki Hari Raya Idul Adha. Dia berharap kasus PMK ini dapat dituntaskan.

        "Saya berharap kasus PMK harus dilokalisir, jangan sampai merebak ke daerah lain, apalagi menjadi wabah nasional PMK," kata dia.

        Sementara itu, dikatakan yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro menegaskan agar pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) segera menangani wabah penyakit mulut-kuku (PMK). Dirinya khawatir, jika penanganan wabah lambat, maka akan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.

        "Sebagai penanggung jawab program, Kementan tahu dari mana data asal usul kena (wabah PMK) di mana penularannya. Itu bisa diusut ujungnya, apakah sapi ini kena karena impor atau ada wabah yang dibawa ternak lain, kita tunggu saja," tanggap Daroro, Kamis (12/5/2022).

        Baca Juga: Johan Rosihan Desak Pemerintah Atasi Penyakit Mulut-Kuku Ternak

        Lebih lanjut, usai masa reses, politisi Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra) DPR RI itu menjelaskan akan membahas wabah PMK dengan Kementan pada rapat yang akan diselenggarakan pada 17 Mei 2022 mendatang. 

        Dirinya berharap, pemerintah telah siap dengan solusi untuk menangani PMK di Indonesia sehingga, jelasnya, wabah PMK tidak menyebar luas ke berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya itu, solusi-solusi tersebut bisa menekan kerugian masyarakat Indonesia, khususnya para peternak hingga konsumen. 

        Baca Juga: Dunia Menuju Endemi, Wabah Covid-19 di China Malah Menjadi-jadi Bikin Ambruk!

        "Selesai reses, kita akan minta penjelasan dari Menteri Pertanian dan Dirjen apa langkah yang dilakukan. Mestinya segera turun mengecek semua," tutup Darori.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: