Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kepala Bappenas Hadiri Sidang Komisi ke-78 UNESCAP

        Kepala Bappenas Hadiri Sidang Komisi ke-78 UNESCAP Kredit Foto: Bappenas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri Pembukaan Sidang Komisi ke-78 United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) yang dipimpin Executive Secretary UNESCAP Armida Salsiah Alisjahbana di Bangkok, Thailand, 23-28 Mei 2022.

        Menteri Suharso menegaskan, pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 akan dilaksanakan dengan strategi yang sekaligus memastikan percepatan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

        Baca Juga: Bappenas Bersama Dubes Uni Eropa Luncurkan EU-Indonesia Cooperation Publication 2022-2023

        Saat menyampaikan intervensi pada General Debate: A Common Agenda to Advance Sustainable Development in Asia and the Pacific di Bangkok, Thailand, Selasa (24/5/2022), Indonesia menekankan pentingnya pembiayaan alternatif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Terkait hal tersebut, Indonesia tengah menyelesaikan Peta Jalan Kerangka Pembiayaan Nasional Terintegrasi atau Integrated National Financing Framework agar TPB/SDGs dapat dicapai tepat waktu.

        "Indonesia meminta UNESCAP untuk mendorong inisiatif kerja sama regional, memperkuat kapasitas tiap anggota, dan mengembangkan rekomendasi kebijakan bagi kepentingan bersama, regional dan global, terlebih pada isu-isu mendesak, seperti lingkungan dan perubahan iklim," ujar Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati, dalam siaran resmi Kementerian PPN/Bappenas.

        Indonesia menetapkan empat strategi utama untuk mengakselerasi capaian TPB/SDGs. Pertama, perlindungan sosial dan kesehatan untuk mengurangi kesenjangan melalui Sistem Kesehatan Nasional, bantuan tunai sebesar US$2 juta, dan program prakerja. Kedua, digitalisasi UMKM melalui pengembangan kapasitas, pemberian akses bagi UMKM untuk terlibat dalam pengadaan pemerintah, serta memperluas akses ke pasar domestik dan global. 

        Ketiga, menerapkan Pembangunan Rendah Karbon untuk lingkungan sekaligus ekonomi, mengingat pasar hijau global bernilai US$4 triliun dan terus meningkat. Keempat, menerapkan inovasi instrumen pembiayaan seperti SDGs Bond serta Peta Investasi SGDs, juga mendorong blended finance. 

        UNESCAP menyatakan, kunci pembangunan berkelanjutan adalah membentuk ketahanan sosial dan fondasi ekonomi.

        "Pemerintah perlu memperkuat dukungan pada ancaman bencana alam, kesehatan, dan perubahan iklim, penguatan rantai pasok regional, meningkatkan ketahanan perdagangan, dan strategi investasi serta kebijakan transportasi dan transit guna menghadapi semua krisis di masa depan yang mungkin terjadi karena guncangan ekonomi maupun non-ekonomi. Memprioritaskan pembangunan berkelanjutan harus menjadi dasar semua pembentukan kebijakan," ujar Executive Secretary UNESCAP Armida Salsiah Alisjahbana, Senin (23/4).

        Selain topik pembangunan berkelanjutan, Indonesia juga menegaskan pelibatan pemuda dan perempuan dalam kebijakan pembangunan, hingga pentingnya Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: