Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Megawati Khawatir Kondisi Indonesia Setelah Dirinya Kelak Tiada, Refly Harun: Pernyataan Menarik!

        Megawati Khawatir Kondisi Indonesia Setelah Dirinya Kelak Tiada, Refly Harun: Pernyataan Menarik! Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        ernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mendapat sorotan. Setelah masalah “rebusan” beberapa waktu lalu, kini kekhawatiran Megawati terhadap masalah bangsa setelah dirinya kelak tiada menjadi perhatian publik.

        Awalnya Megawati biara soal Mulanya berbicara soal kekagumannya atas budaya bangsa Timur dan mengaku enggan mengikuti arus Barat. Dia menyebut negara tersebut tak didiami bangsa aslinya.

        Berikutnya Ibu dari Puan Maharani tersebut bicara soal kekhawatirannya.

        “Coba dong, jangan merasa, saya bilang sama Sekjen saya, nih, kok bangsaku udah terlalu nikmat dengan zona nyaman. lho, aku udah khawatir, lho. Nanti kalau saya udah ndak ada terus piye yo, gimana yo," ujar Megawati dalam Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) secara daring, beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Puan Umrah Bareng Orang Dekat Jusuf Kalla, Wacana Duet dengan Anies Menguat? Refly Harun: Tidak Ada…

        Sontak pernyataan Megawati ini mendapat respons publik tak terkecuali Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

        Menurut Refly apa yang disampaikan oleh Megawati bukanlah kekahwatiran terkait kesulitan bangsa tetapi menganggap Indonesia saat ini sudah berada di posisi nyaman.

        “Apa yang disampaikan bu Mega ini bukan kekhawatiran dalam pengertian bahwa bangsa ini masih banyak kekurangan, masih banyak harus mencari tetapi sudah hidup pada zona nyaman. Pernyataan ini menarik ya,” ujar Refly melalui kanal YouTube miliknya, dikutip Jumat (3/6/22).

        Pernyataan ini dianggap menarik karena menurut Refly karena menimbulkan pertanyaan baru. Pertanyaan tersebut adalah “betulkah kita sudah berada di zona nyaman?”.

        Untuk menemukan jawaban tersebut, menurut Refly harus dinilai objektif dari berbagai macam aspek seperti demokrasi, hukum, dll.

        Baca Juga: BUMN Ogah “Nolongin” Formula E Jakarta, Jokowi Tetap Datang, Rocky Gerung: Itu Ajaib, Mestinya Dia…

        “Jadi harus objektif misalanya dengan angka kemiskinan, kemakmuran, demokrasi dsb. Jadi kita mesti lihat satu demi satu. Kalau dibilang nyaman, rasanya nggak juga tapi kalau kita katakan semua susah ya nggak juga. Ada beberapa kemajuan tapi banyak juga kemunduran,” tambah Refly.

        Refly pun mengingatkan jika memang ingin tahu apakah Indonesia semakin nyaman, maka sering-seringlah untuk bergaul atau berbaur dengan orang “kecil” yang makan saja susah.

        “barangkali sering-seringlah bergaul dengan rakyat kecil yang makan saja susah, jangan kita (bukan hanya bu mega) lebih banyak bergaul dengan para elit. Kalau kita bergaul dengan para elit, dengan para elit memang kita nggak pernah kelihatan orang susah,” ujar Refly.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: