PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tentang Penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan.
Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi, kerja sama, keselarasan, dan saling mendukung terhadap masing-masing tugas, fungsi, dan wewenang dalam penanganan kondisi darurat.
Adapun, ruang lingkup MoU ini meliputi kerja sama di bidang berbagi pakai data dan informasi, penanganan kondisi darurat dan penanganan kecelakaan dalam penyelenggaraan perkeretaapian melalui kegiatan pencarian dan pertolongan, latihan pencarian dan pertolongan, pemanfaatan sumber daya, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Baca Juga: PT KAI Terapkan Metode Pembayaran Cashless untuk Naik LRT Jabodebek
Tujuan besar MoU antara KAI dengan Basarnas adalah sebagai salah satu upaya dalam mendukung pengoperasian LRT Jabodebek. KAI dan Basarnas berkomitmen untuk mendukung dan menyukseskan penugasan penyelenggaraan LRT Jabodebek dalam hal antisipasi dan penanganan atas peristiwa darurat dalam pengoperasian LRT Jabodebek.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, menjelang beroperasinya LRT Jabodebek yang akan dilakukan soft launching pada 17 Agustus 2022, salah satu aspek yang sangat penting adalah mengenai keselamatan.
Untuk itu, KAI berinisiatif melakukan pendekatan kepada Basarnas untuk bersama-sama membangun kesiapan operasional LRT Jabodebek agar terjaga keselamatannya. Langkah ini juga merupakan bentuk komitmen KAI untuk membangun budaya keselamatan yang proaktif.
Baca Juga: KAI Pastikan Keamanan dan Keselamatan LRT Jabodebek saat Soft Launching
"Kerja sama dengan Basarnas ini bukan hanya dalam upaya preventif, tetapi juga dalam kondisi jika diperlukan contingency action. LRT Jabodebek ini dioperasikan semuanya di atas, elevated, sehingga tingkat keselamatannya harus kita jaga lebih dibandingkan dengan kereta api yang biasa," ujar Didiek dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (8/6/2022).
Sebagaimana diketahui, sampai dengan saat ini progres LRT Jabodebek telah mencapai 82,7 persen. Nantinya, LRT Jabodebek akan dioperasikan sistem secara otomatis menggunakan GoA 3 sehingga KAI terus melakukan upaya-upaya keselamatan seperti serangkaian pengujian, pengecekan, dan perawatan berkala oleh tenaga yang kompeten dan diawasi oleh para ahli di bidangnya.
"Kami sangat berharap budaya keselamatan ini, baik di KAI maupun anak-anak perusahaan bisa terus kita bangun dan bersama-sama kita sampaikan bahwa KAI siap untuk terus beradaptasi menjaga keselamatan transportasi kereta api yang berkelanjutan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas