Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Denny Siregar: Anies Baswedan itu Sebenarnya Seorang Nasionalis

        Denny Siregar: Anies Baswedan itu Sebenarnya Seorang Nasionalis Kredit Foto: Twitter/dennysiregar7
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konten kreator Cokro TV Denny Siregar mengingatkan agar publik mewaspadai berkembangbiaknya kelompok-kelompok radikal yang akan mencari 'inang' baru usai Prabowo Subianto gagal dan lebih memilih menjadi pembantu Presiden Jokowi.

        Kelompok radikal seperti yang dituduhkan Denny kemudian dalam setiap momen politik selalu memanfaatkan situasi agar tetap bertahan, termasuk mencari capres potensial yang akan bisa dijadikan induknya.

        Denny menuduh kelompok radikal itu akan memanfaatkan Anies Baswedan.

        "Di Pilpres 2019 kemarin yang mengerikan ada penunggang gelap yang punya agenda lebih besar dari sekadar pesta demokrasi. Mereka ingin mendirikan negara agama di negara ini dan mereka sebenarnya anti demokrasi karena menganggap bahwa sistem demokrasi itu buatan barat negara kafir sistem pemerintahan yang benar buat mereka adalah sistem Khilafah tetapi untuk memperjuangkan sistem Khilafah itu sejak zaman Jokowi berkuasa sangat berat beda dengan pada zaman SBY memerintah mereka bebas untuk bergerak," kata Denny.

        Pria yang sering dituduh sebagai buzzer ini kemudian menjelaskan di Pilpres 2019, sebenarnya Prabowo tidak setuju dengan ideologi kelompok radikal. Prabowo hanya memanfaatkan suara dari kelompok radikal tersebut.

        "Ketika Prabowo akhirnya dirangkul oleh Jokowi virus-virus radikal itu menyerang Prabowo mereka seperti ini karakter Venom yang nempel di badan spider-man dan dipisahkan oleh bunyi-bunyian keras,"

        "Dan sekarang mereka sedang mencoba menempel ketat di badannya Anies Baswedan yang mereka anggap bisa jadi kuda tunggangan. Anies ini sebenarnya seorang nasionalis rekam jejaknya sebelum Pilgub DKI 2017 menunjukkan bahwa dia sebenarnya berpikiran liberal. Tetapi dia juga seorang oportunis yang menghalalkan segala cara hanya untuk berkuasa," tegasnya.

        Terakhir ia mengaku akan melawan kelompok-kelompok radikal dan akan terus membendung capres yang mengakomodir para kelompok radikal tersebut.

        "Saya tanyakan pada saudara-saudara semua pada kawan-kawan semua relakah kita kalau nanti yang berkuasa adalah kelompok mereka kelompok barbar para pengecut yang sukanya main keroyok mengatasnamakan agama. Saya tidak akan lawan siapapun yang merangkul orang kelompok radikal itu. Siapapun yang berteman dengan mereka. Dan ini sangat ideologis jangan sampai ideologi Khilafah itu menang dan mengancam ideologi negara kita," ancamnya berapi-api.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: