Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Targetkan Bangun 30 Pusat Pesemaian, Eh Jokowi Malah Kena Sindiran Menohok Said Didu

        Targetkan Bangun 30 Pusat Pesemaian, Eh Jokowi Malah Kena Sindiran Menohok Said Didu Kredit Foto: PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan 30 pusat persemaian hingga tiga tahun ke depan.

        Rencana itu langsung dikomentari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Menurutnya, itu adalah janji kesekian kali yang diucapkan Jokowi.

        Baca Juga: Rancang Sendiri Makam Eril, Ridwan Kamil: Sudah Aku Desainkan Sebuah Rumah Akhirmu yang Indah

        “Janji baru lagi Pak?” sindir Said Didu dikutip Fajar.co.id di akun Twitter-nya @msaid_didu, Sabtu (11/6/2022).

        Sebelumnya, Jokowi menyampaikan rencana pembangunan itu ketika meresmikan Pusat Persemaian Rumpin di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat (10/6).

        Presiden menyatakan, pemerintah menargetkan akan ada 30 pusat persemaian baru, dengan kapasitas produksi 10-12 juta bibit per tahun. Dengan begitu, dalam setahun dapat menghasilkan kurang lebih 360 juta bibit atau benih siap tanam yang berkualitas.

        “Akan ada 30 persemaian seperti ini. Tahun ini kita perkirakan akan jadi lagi 8, tahun depan tambah lagi, artinya step-step menuju ke perbaikan lingkungan itu konkret dan bisa dilihat,” kata Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

        Dengan hadirnya 30 pusat persemaian yang mampu menghasilkan 360 juta bibit per tahun, ujar Jokowi, maka akan semakin luas lahan kritis yang bisa ditanami. Sebab, keberadaan bibit dalam jumlah besar, semua pihak mau tak mau harus melakukan penanaman.

        “Jadi bukan berapa hektar yang akan kita kerjakan, tapi berapa produksi bibit yang dapat kita hasilkan,” ujarnya.

        Jokowi menyampaikan, bibit-bibit tersebut akan dikirimkan ke kabupaten/kota di Tanah Air untuk ditanam di lahan kritis, daerah dengan potensi longsor tinggi, dan bagian hulu daerah aliran sungai (DAS). Langkah konkret untuk merehabilitasi lingkungan ini sudah mulai dilakukan di sejumlah lokasi seperti Sungai Ciliwung.

        Baca Juga: Ditemukan Seorang Guru, Ridwan Kamil: Eril Niatnya Mau Belajar, Takdirnya Ditemukan Pengajar

        “Inilah proses merehabilitasi lingkungan kita, memperbaiki lingkungan kita dengan sebuah aksi yang jelas, konkret dan bisa dihitung,” ucap dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: