Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investasi Jerman Ditargetkan US$ 248 Juta, Indonesia Bidik Investor Semikonduktor

        Investasi Jerman Ditargetkan US$ 248 Juta, Indonesia Bidik Investor Semikonduktor Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah terus menarik investasi dari Jerman untuk mendorong pengembangan industri 4.0 di tanah air karena negara ekonomi terbesar di Zona Euro tersebut berhasil mendorong revolusi perindustrian.

        Karena itu, industri di Indonesia diharapkan terkena efek positif dari masuknya investasi Jerman. Data Kementerian Investasi/BKPM, pada 2021 menunjukkan nilai transaksi dagang antara Indonesia dan Jerman mencapai US$ 6 miliar.

        Dalam kurun 2017-2021, investasi langsung dari Jerman ke Indonesia tercatat sebanyak US$1 miliar. Pada kuartal I-2022, investasi Jerman ke Indonesia berada di peringkat 12 dengan nilai US$ 98,4 juta. Tahun ini, investasi dari negara tersebut ditargetkan mencapai US$ 248 juta.

        Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan salah satu yang didorong ialah industri semikonduktor. Industri ini merupakan urat nadi yang memegang peran esensial dalam percepatan transformasi digital. Seiring berkembangnya era industri 4.0, kebutuhan chip semikonduktor terus bertumbuh.

        “Kami melihat, permintaaan semikonduktor yang meningkat ini merupakan peluang investasi yang strategis. Indonesia perlu merebut peluang tersebut,” kata Agus di Jakarta, kemarin.

        Baca Juga: Laju Inflasi Mei Capai 3,55%, Tertinggi Sejak Desember 2017

        Agus mengatakan Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika. Oleh karena itu, pihaknya terus memacu tumbuhnya industri semikonduktor. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.

        “Selain itu, adanya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif khususnya kendaraan listrik (electrical vehicle/EV), serta digitalisasi di banyak sektor, juga semakin membuka kesempatan bagi industri semikonduktor,” paparnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: