Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wamenkeu Minta Perbankan Perbanyak Akses Kredit untuk UMKM

        Wamenkeu Minta Perbankan Perbanyak Akses Kredit untuk UMKM Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara meminta perbankan memperbanyak akses kredit kepada UMKM untuk mendukung pencapaian target kredit atau pembiayaan perbankan sebesar 30 persen untuk UMKM pada tahun 2024.   

        “Bapak Presiden menyampaikan seyogyanya alokasi kredit perbankan untuk UMKM adalah 30 persen. Itu bukan mengubah klasifikasi. Artinya kita perbanyak UMKM kita, perbanyak aksesnya kepada perbankan. Target tahun 2024 sebesar 30 persen kita kerjakan bersama,” ujar Wamenkeu dalam acara Banking Service Excellence Awards 2022 yang diselenggarakan Infobank, mengutip dari siaran resmi Kementerian Keuangan, Kamis (1/7/2022). 

        Baca Juga: Begini Pentingnya Program CSR Bagi UMKM, Simak!

        Lebih lanjut, Wamenkeu mengatakan bahwa Kementerian Keuangan siap membantu perbankan terkait regulatory framework demi mencapai target 30 persen kredit untuk UMKM tersebut. 

        “Kunci utama dari peran perbankan sebagai intermediary adalah kembali menyalurkan kredit kepada masyarakat. Demand-nya mulai ada, supply disruption-nya ada. Itu adalah pasar untuk Ibu Bapak sekalian menyalurkan kredit. Tentu dilakukan sesuai kemampuan,” ungkap Wamenkeu. 

        Di sisi lain, Wamenkeu mengharapkan perbankan dalam melakukan fungsi intermediary juga ikut mendorong penggunaan produk dalam negeri. 

        Baca Juga: Lagi Galau Soal Nasibnya, Eh Gus Nur Suruh Pegawai Holywings Bersyukur: Selama Ini Makan Gaji Haram!

        “Bapak Presiden juga mengatakan beberapa waktu terakhir ini kalau kita belanja itu ya produk dalam negeri, baik untuk belanja pemerintah, apalagi belanja masyarakat. Ini akan menimbulkan multiplier yang luar biasa. Kunci kita salah satunya adalah produk dalam negeri atau tingkat kandungan lokal yang kita ingin maksimalkan,” kata Wamenkeu. 

        Dalam hal ini, Pemerintah sedang membenahi katalog belanja dengan sistem yang menuju arah penggunaan produk dalam negeri. Demikian juga dengan BUMN dan juga Pemerintah Daerah (Pemda). 

        “Pemda sedang kita semangati, kita giring. Saya berharap perbankan yang menjalankan fungsi intermediasi perbankan itu juga bisa ikut mendorong ini,” ujar Wamenkeu. 

        Baca Juga: Ada 'This is DBS digibanking', Urusan Perbankan Dijamin Nggak Bikin Rumit

        Di samping itu, Wamenkeu mengajak sektor perbankan untuk mendorong kredit yang mendukung keberlanjutan keuangan untuk sektor dan jasa yang mendukung terwujudnya energi hijau. Hal tersebut sejalan dengan komitmen Indonesia dalam pemenuhan net zero emission. 

        “Ibu Bapak yang ada di perbankan, yang mengelola perbankan pasti sudah bisa merasakan, financing untuk kegiatan-kegiatan yang non-green makin lama makin sulit, makin mahal. Tren ini akan berlanjut,” ungkap Wamenkeu. 

        Jika melihat realita jangka pendek, beberapa negara seperti Jerman kembali ke energi fosil karena terjadinya gejolak geopolitik. Namun demikian, Wamenkeu menilai transisi menuju energi hijau dan ekonomi hijau harus tetap dilakukan untuk jangka menengah dan panjang. 

        Baca Juga: Upaya Selesaikan Konflik Ukraina-Rusia Lewat Dialog, Fadel Muhammad: Jokowi Sosok Pemimpin Teladan

        “Jangka pendek melindungi masyarakat, menjaga daya beli, menjaga inflasi. Tapi kita tidak lepas dari perspektif jangka menengah dan jangka panjang kita yaitu transition to green energy, green economy. Indonesia akan tetap menggiring menuju ke sana,” kata Wamenkeu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: