Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hasil Survei: Anies Baswedan dan Ganjar Capres yang Perpanjang Polarisasi, Menterinya Jokowi Dinilai Mampu Akhiri Hal Tersebut

        Hasil Survei: Anies Baswedan dan Ganjar Capres yang Perpanjang Polarisasi, Menterinya Jokowi Dinilai Mampu Akhiri Hal Tersebut Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu PR besar di dunia perpolitikan Indonesia adalah menyelesaikan masalah polarisasi yang kian hari dirasa makin tajam.

        Polarisasi atau pembelahan di masyarakat makin terasa jika sudah berkaitan dukung-mendukung calon pemimpin. Lantas siapa calon yang dirasa bisa mengakhiri polarisasi yang terjadi?

        Hasil survei terbaru terkait capres jelang Pemilu 2024 yang dirilis Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan Prabowo Subianto dilihat publik sebagai calon presiden (capres) pemersatu di tengah polarisasi politik saat ini.

        Sementara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo jika maju sebagai capres akan memperpanjang polarisasi politik yang terjadi saat ini. Anies-Ganjar dianggap publik yang disurvei menjadi bagian yang terus memperpanjang polarisasi politik di tengah masyarakat.

        Direktur SPIN Igor Dirgantara menyampaikan hasil survei yang dilakukan SPIN dilakukan sejak 25 Juni--5 Juli 2022 dengan wilayah sebaran sampel ke 34 provinsi yang disebar secara proporsional. Jumlah sampel yang dikumpulkan sebanyak 1.230 responden.

        Baca Juga: Abu Janda Bikin Gaduh Sebarkan Video Editan Soal Pernyataan Anies Baswedan, Omongan Refly Harun Nggak Main-main: Yang Jadi Masalah…

        Teknik penentuan sampel dengan sampel probability sampling, multistage random sampling varian area random sampling. Teknik pengumpulan data dengan direct interview bantuan kuesioner. Margin of error +/- 2,8 persen.

        "Survei ini menunjukkan bahwa Prabowo cenderung dipandang publik sebagai tokoh nasional yang mampu diterima semua pihak untuk mengakhiri polarisasi sosial yang dinilai publik masih terjadi hingga saat ini," kata Igor dalam pemaparannya, Jumat (8/7/2022).

        Ia menilai alasan pilihan Prabowo yang menerima tawaran Jokowi untuk bergabung dalam pemerintahan jadi pemersatu. Ini dipandang pemilih Jokowi sebagai sikap patriotik dan mementingkan kepentingan negara daripada kelompok. Sementara bagi pemilihnya pada 2019 yang lalu sempat kecewa, menerima keputusan Prabowo ini.

        "Sementara Ganjar dan Anies identik dengan dua kubu yang bertarung dan bipolaritas sosial mungkin akan terus berlanjut bila situasi poltik menghadapkan Ganjar dengan Anies," terangnya.

        Sampai dengan survei periode Juli 2022, temuan survei masih menunjukkan fakta Prabowo tetap bertahan menjadi pilihan pertama bagi 29,3 persen publik bila Pemilu dilaksanakan saat ini. Bahkan dibanding nama-nama seperti AHY, Ridwan Kamil, Andika Perkasa dan Muhaimin diduga tidak identik dengan dua kubu yang bertarung pada 2014 dan 2019.

        Baca Juga: Mas Bechi Pelaku Pencabulan Mohon Siap-siap, Novel Bamukmin 212 Nggak Main-main: Tak Layak Dihukum Kebiri, Lebih Tepat Hukum...

        Igor mengatakan secara konsisten trendnya menunjukkan kecenderungan meningkat secara stabil. Padahal Prabowo belum menunjukkan intensinya untuk menjadi capres seperti yang ditunjukkan secara konsisten beberapa tokoh yang punya intensi menjadi capres.

        Ia juga mengakui, secara konsisten juga ditunjukkan oleh publik yang memilih Ganjar dan Anies ada peningkatan meskipun cenderung stagnan dan belum berhasil beranjak ke angka 20 persen. Keduanya di posisi ke-2 dan ke-3 menjadi tempat yang tetap dari kedua calon ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: