Tahun ini, ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok (China) kembali mengadakan kerja sama bidang transportasi udara melalui forum komunikasi setingkat Direktur guna membahas implementasi Perjanjian Hubungan Udara ASEAN – China (ASEAN-China Air Transport Agreement), aspek operasional dan kerja sama teknis di bidang penerbangan
“Pertemuan sekali setahun ini dilaksanakan secara bergantian antara RRT dan Indonesia sebagai lead country kerja sama bidang transportasi udara antara ASEAN - China,” jelas Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono, pada Selasa (13/7) di Jakarta.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 banyak sekali membawa dampak dan perubahan di semua bidang, tidak terkecuali transportasi udara di seluruh dunia. Namun belakangan ini, semakin banyak negara yang menunjukkan perkembangan baik dalam menghadapi masa pandemi, banyak batas negara yang dibuka, dan kebijakan pelonggaran yang diberlakukan.
“Negara anggota ASEAN juga dalam tahap menuju hal ini dan berharap China juga secara bertahap memberlakukan hal yang sama,” ujarnya.
Isnin menambahkan untuk itu diperlukan saling bertukar pandangan dan pengalaman dalam menangani transportasi udara selama masa pandemi, dan juga berbagi kiat atau strategi dalan menanganinya, yang tentunya akan membantu menghidupkan kembali industri penerbangan.
“Kerangka kerja sama ASEAN-Tiongkok ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan memberikan stimulus terhadap perekonomian China dan negara-negara anggota ASEAN,” katanya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mewakili Pemerintah Indonesia, merasa bangga menjadi tuan rumah pertemuan 13th ASEAN-Tiongkok Working Group on Regional Air Services Agreement ini.
“Kami mengapresiasi Tiongkok atas kerja sama dan koordinasi yang baik dalam melewati segala tantangan selama masa pandemi, khususnya di sektor transportasi udara, semoga ke depannya lebih baik lagi,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar