Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Posisi Jokowi Bisa Terancam, Sebabnya karena Para Menterinya

        Posisi Jokowi Bisa Terancam, Sebabnya karena Para Menterinya Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Karena kerja menteri Kabinet Indonesia Kerja yang tak produktif, Komunikolog Emrus Sihombing menilai posisi Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa terancam.

        Seperti diketahui, Lembaga survei Indonesia (LSI) merilis hasil kepuasan publik terhadap kinerja Presiden RI Jokowi beberapa waktu lalu.

        Hasil survei itu menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi hanya mencapai 64 persen.

        Baca Juga: Cerita Polisi Soal Kejadian Brigadir J Aneh, Refly Harun: Jadi, Mana Cerita yang Bisa Dipercaya?

        Menurut Emrus Sihombing, hal tersebut tidak terlalu mengejutkan.

        "Angka 60-an persen masih berada di batas aman karena beberapa menterinya kurang responsif," ujar Emrus kepada GenPI.co, Senin (26/7).

        Emrus menilai seharusnya tingkat kepusan publik berada di angka 80 persen ke atas karena Jokowi selalu hadir merespons kebutuhan masyarakat.

        "Jokowi bekerja sangat reponsif karena dibantu tiga menteri yang berkinerja sangat baik, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi," tuturnya.

        Lebih lanjut, ada beberapa peninggalan era Jokowi yang bisa dinikmati masyarakat, yakni infrastruktur dan jalan.

        Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Kondisi Terakhir Bharada E, Simak!

        Emrus menilai dari peranan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang berimbas pada kepuasan publik terhadap Jokowi. 

        "Menteri harus bekerja maksimal kalau hanya dipengaruhi latar belakang dan sebagainya, jabatan itu harusnya tak perlu diterima," jelasnya.

        Untuk itu, dosen Universitas Pelita Harapan mengatakan presiden selanjutnya, biarkan mutlak yang menentukan langsung pilihan meneterinya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: