Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Risiko bila Data Pribadi Bocor di Internet

        Ini Risiko bila Data Pribadi Bocor di Internet Kredit Foto: Unsplash/NordWood Themes
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengguna internet terus meningkat setiap tahunnya, kini sudah mencapai 204,7 juta atau setara 73,7% dari total populasi penduduk di Indonesia. Masyarakat makin nyaman dengan segala sesuatu yang digital karena memberikan kemudahan dan kepraktisan. Namun, ada risiko yang mengancam pengguna media digital jika tidak berhati-hati saat beraktivitas di dalamnya.

        "Salah satunya jika data pribadi pengguna bocor. Dampaknya bisa mengarah pada penyalahgunaan," kata Digital Marketing, Diaz Yasin, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Rabu (27/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Baca Juga: Tantangan Dunia Digital, Globalisasi dan Cepatnya Arus Informasi di Internet

        Kebocoran data bagi organisasi bisnis bisa berdampak buruk pada reputasi organisasi dan keuntungan finansial. Untuk organisasi pemerintah, data yang dibobol dapat berarti mengungkap informasi yang sangat rahasia kepada pihak asing. Bahkan, dapat menjadi ancaman bagi pemerintah dan warganya. Sementara untuk individu, pencurian identitas dan penyalahgunaan identitas atas pribadi juga dapat merusak reputasi yang menjerat masalah hukum serta tindakan pemerasan.

        Lebih jauh, Diaz mengatakan ada cara yang bisa dilakukan agar data pribadi tidak bocor. Seperti membuat password yang kuat serta menggantinya rutin, aktivasi otentifikasi 2 faktor (2FA), terapkan enskripsi, miliki cadangan email. Sebagai pengamanan, saat browsing Anda juga bisa menggunakan private browsing dengan incognito mode, gunakan tracker blocker, blokir iklan di internet yang sering kali muncul, bersihkan cookies & cache secara berkala, dan hati-hati dalam memberi izin ke aplikasi.

        Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Pentingnya Etika Digital Saat Selancari Luas dan Beragamnya Internet

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Ketua RTIK Mojokerto, Abdul Rachman, Digital Marketing, Diaz Yasin, serta Praktisi Media, Ahmad Fatin. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: