Kementerian Perindustrian (Kemenperin) proaktif melakukan pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM) di berbagai wilayah di Indonesia, melalui pendekatan pembinaan One Village One Product (OVOP).
Program OVOP adalah pendekatan dalam pengembangan potensi di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik dan khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
“Pengembangan potensi di daerah tersebut dapat memberikan kontribusi berupa peningkatan pendapatan daerah, menjadi tujuan wisata, dan membuka lapangan pekerjaan. Hal ini tentunya mendukung pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, di Jakarta, Kamis (28/7).
Reni menjelaskan dalam mendukung optimalisasi program OVOP, pihaknya melibatkan pemerintah kabupaten/ kota untuk menjadi pengusul, serta pemerintah provinsi sebagai anggota tim seleksi. Upaya ini untuk mengetahui karakter pelaku IKM binaan dari masing-masing daerah.
“Kami mengajak pemerintah kabupaten/ kota dapat berperan lebih aktif sebagai pengusul IKM OVOP serta pemerintah provinsi sebagai anggota tim seleksi agar dapat menyusun program pembinaan yang tepat bagi IKM dan sentra binaannya, ungkapnya.
Reni menyampaikan perkembangan teknologi dapat mendorong kemudahan aksesibilitas dan efisiensi pemanfaatan program OVOP. Karena itu, pengusulan dan penilaian IKM dilakukan secara daring melalui laman ovop.kemenperin.go.id dengan mengunggah dokumen persyaratan secara lengkap dan benar serta dilengkapi dengan contoh produk IKM
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: