Blunder, Bilang Pensiunan PNS Bebani Negara, Sri Mulyani Kena Caci Maki Warganet!
Menteri Keuangan Sri Mulyani sedang diomelin banyak pihak. Gara-garanya, Sri Mul bilang pensiunan membebani negara. Para pensiunan, purnawirawan, sampai warganet pun mengecam pernyataan Sri Mul itu.
Sri Mul sebenarnya tidak secara eksplisit menyebutkan pensiunan dan purnawirawan membebani negara. Tapi, dari paparannya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR, Rabu (24/8), mengarah ke sana.
Saat itu, ia meminta skema pensiun saat ini diubah. Sebab, skema yang ada sekarang, penghitungan pensiunan PNS masih pay as you go, yakni hasil iuran 4,75 persen dari gaji PNS yang dikumpulkan di PT Taspen dan ditambah dana dari APBN. Begitu pula dengan TNI dan Polri yang menggunakan skema sama namun dikelola PT Asabri. "Reformasi di bidang pensiun menjadi sangat penting," usulnya.
Baca Juga: Tidak Tepat Sasaran, Sri Mulyani: Subsidi BBM Malah Dikonsumsi Orang Kaya!
Reformasi di bidang pensiun ini dipandang penting karena selama ini pembayaran pensiunan seluruhnya mengandalkan APBN. Sehingga dinilai membebani APBN dalam jangka panjang. Uang pensiun ini harus dibayarkan negara secara terus-menerus, bahkan ketika pegawai sudah meninggal, yakni untuk pasangan dan anak hingga usia tertentu.
"Akan menimbulkan suatu risiko dalam jangka yang sangat panjang. Apalagi nanti kalau kita lihat jumlah pensiunan yang akan sangat meningkat," sambungnya.
Para warganet sakit hati pensiunan atau purnawirawan dipandang sebagai beban negara. Salah satunya diutarakan akun @priyo_csp.
"Sakit banget kalau gua jadi pensiunan PNS dibenginiin. Saat masih aktif diwajibkan mengabdikan diri sebagai aparatur negara, waktu pensiun kalian bilang baban negara," tulisnya.
Akun @JabreakYudha yang mengaku purnawirawan TNI juga melampiaskan emosinya. "Dikira rakyat Indonesia semuanya bodoh kali. Saya Purn TNI. Uang Asabri atau TWP juga uang saya atau kita sendiri yang dipotong setiap bulan. Negara justru diuntungkan karena bisa memutar uang tersebut sebelum yang bersangkutan pensiun. Aneh saja kalau gaji pensiunan membebani negara," cuitnya.
Akun @coachaddie_off juga angkat bicara. Ia bahkan menilai hitungan Sri Mulyani soal pensiun sebagai pembodohan. "Saya bukan PNS, tetapi maaf Sri Mulyani, ini pembodohan lagi. Kenapa bisa menjadi beban negara? PNS itu dipotong tiap bulan buat pensiunnya 10 persen, ketika mereka pensiun uang itu memang hak PNS, bukannya negara terbantu karena sebelum pensiun uang pns bisa dipakai negara," kritiknya.
Kicauannya itu viral, hingga direspons Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo. Ia membuat hitung-hitungan untuk memperjelas maksud bosnya itu.
"Potongan 8 persen per bulan terdiri 4,75 persen untuk program jaminan pensiun, 3,25 persen untuk program THT. Iuran ini bukan dana pensiun. Dikelola PT Taspen dan diterimakan sekaligus saat pensiun. Lalu uang pensiun bulanan dari mana? Tahun 2022 Rp 136,4 triliun dari APBN," jelas Prastowo, di akun Twitternya @prastow.
Sementara, akun @IndraAngkolaSrg merespons santai ucapan Sri Mul. Ia melihat, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu sudah terlalu lelah mengurus negara. "Mungkin Ibu Sri sudah terlalu lelah dalam mengelola keuangan negara. Apa sebaiknya Ibu mengambil cuti sejenak agar lebih fresh lagi," kelakarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: