Pemerintah Kabupaten Bekasi menyiasati anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) yang biasanya dipakai program penanggulangan Covid-19 akan dialihkan guna mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok.
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengatakan telah melakukan pembahasan dengan pemerintah pusat untuk menyiasati imbas kenaikan harga sejumlah barang-barang kebutuhan pokok.
“Kami sudah briefing tim penanggulangan inflasi karena memang kenaikan harga telur, daging, dan lain akibat inflasi yang cukup tinggi,” katanya di Cikarang, Senin (29/8).
Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah diizinkan Kementerian Dalam Negeri untuk menggelontorkan dana BTT sebagai upaya mencegah inflasi. “Bagi kami, yang terpenting sudah diberi kewenangan Mendagri terkait pengalokasian anggaran BTT untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok,” ucapnya.
Skema penggunaan dana BTT dengan pembelanjaan untuk bantuan langsung kepada masyarakat serta membuat berbagai program yang langsung menyentuh warga. Dia memberi contoh, membantu distribusi ataupun subsidi terhadap masyarakat yang kurang mampu atas kenaikan bahan-bahan pokok.
“Kami juga mengkaji apa saja yang perlu didistribusikan sehingga masyarakat dapat menjangkau harga-harga kebutuhan pokok,” ucapnya.
Pemkab Bekasi juga berencana menggelar kembali operasi pasar murah di sejumlah wilayah menggunakan alokasi dana BTT sehingga masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Operasi pasar murah juga jadi opsi. Atau kami membeli kebutuhan pokok dari kabupaten dan kota lain yang masih banyak stok, sedangkan di sini mulai langka,” katanya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: