Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cara Mengoptimalkan Campaign Berbayar di Sosial Media, Jangan Sampai Cuma Buang-Buang Uang Aja!

        Cara Mengoptimalkan Campaign Berbayar di Sosial Media, Jangan Sampai Cuma Buang-Buang Uang Aja! Kredit Foto: Unsplash/dole777
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu cara meningkatkan brand awareness adalah dengan melakukan campaign di sosial media. Namun, jika hanya mengandalkan pertumbuhan secara organik, maka akan membutuhkan waktu lama karena hanya menggunakan tools standard yang bisa diakses secara gratis.

        Oleh karena itu, terkadang sebuah brand juga membutuhkan campaign berbayar untuk dapat lebih meningkatkan brand awareness mereka.

        Digital Marketing Specialist di Bukalapak, Rahayu Anggraini menjelaskan secara lengkap bagaimana cara mengoptimalkan campaign berbayar di sosial media. Berikut ulasannya dikutip dari video YouTube RevoU!

        Sebelum memulai campaign, tentukan dahulu marketing objective-nya. Pastikan satu campaign memiliki satu fokus marketing objective agar bisa optimal, contohnya traffic.

        Baca Juga: Cara Membuat Brand Strategi ke Sosial Media Biar Makin Dikenal Banyak Orang

        Rumus utama dalam menoptimalkan campaign berbayar ini adalah pertama, menentukan audiens yang tepat, lalu kedua, melalui channel yang tepat, ketiga, pesan yang tersampaikan dengan tepat dan keempat adalah waktu posting yang tepat.

        Audience adalah salah satu faktor penting untuk sebuah campaign. Jangan sampai dana yang sudah keluar untuk campaign menjadi percuma karena salah dengan target audience.

        Melalui Facebook Ads, mereka memiliki tiga tipe audiens, yaitu saved audience, custom audience dan lookalike audience:

        1. Saved audience 

        Saved audience cocok untuk brand baru atau menggaet visitors baru yang belum tahu tentang brand kita.

        2. Custom audience

        Custom audience adalah high-quality audience karena pernah berinteraksi dengan brand kita, bisa melalui sosial media atau website. Custom audience biasanya dapat menciptakan transaksi untuk brand kita.

        Misalnya, salah satu video yang kita buat di Instagram ditonton oleh banyak orang, nah orang-orang ini bisa dibuat menjadi custom audience atau orang-orang yang pernah mengunjungi Instagram bisnis kita, mereka juga bisa dibuat menjadi custom audience. Selain itu, mengupload nomor telepon menjadi custom audience dapat menjadi data yang lebih berharga dibandingkan email yang bisa menjadi email palsu.

        3. Lookalike audience

        Lookalike audience adalah audiens yang karakter-karakternya mirip dengan data di custom audience. Semakin kecil persentasenya, semakin mirip audiens yang akan didapatkan lookalike audience.

        Namun, Narrow Down Audience juga penting dilakukan yakni dengan kombinasi Custom Audience lalu di-Narrow Down dengan kategori spesifik seperti make up atau sepeda. Kemudian, bisa juga Exclude Audience dengan mengeluarkan audiens yang sudah loyal dengan produk kita.

        Biasanya iklan yang ditujukan kepada customer baru dapat menghasilkan dua hasil; ya atau tidak. Jika mereka tidak tertarik, maka kita harus Remarketing lagi. Namun, jika mereka tertarik, maka akan menjadi traffic baru. Setelah itu, kita lihat lagi, apakah mereka melakukan transaksi dengan brand kita? Jika tidak, lakukan Remarketing. Jika ya, maka akan menjadi list audience.

        Lebih lanjut, carilah channel yang tepat untuk menjalankan campaign. Untuk diketahui, Facebook Ads masih lebih murah daripada Instagram dan Google. Facebook Ads Placement juga bisa di web, mobile, atau aplikasi lain yang bekerja sama dengan Facebook, misalnya aplikasi game yang suka memunculkan iklan. Nah, biasanya, di aplikasi-aplikasi tersebut, harga yang ditawarkan lebih murah.

        Buatlah konten yang memang cocok untuk dipasang di placement yang ditentukan. Sebagai contoh, iklan di feeds atau di story atau di banner, sesuaikan ukuran konten untuk placement tersebut.

        Tips Mengoptimalkan Iklan di Facebook

        1. Traffic and Leads for Website

        Gunakan iklan dengan single image atau single video singkat. Single image harus menarik dan menyampaikan pesan utamanya, sementara single video, pastikan pesan pentingnya sudah tersampaikan pada lima 5 detik pertama agar audiens tertarik untuk menonton lebih lanjut. Cukup 15 karakter untuk headline, dan 90 karakter untuk body text. Buatlah single image yang visualnya kreatif, jangan terlalu banyak kalimat karena akan membosankan.

        2. Sales and Leads for Product or Service

        Pada Instagram, bisa gunakan 10 gambar; pada gambar pertama tampilkan campaign utama, disusul dengan detail campaign kecil-kecil pada gambar-gambar setelahnya. Bisa juga gunakan Dynamic Product Ads.

        3. Likes and Engagement for Page

        Biasanya, likes dan engagement digunakan untuk para Social Media Specialist yang membangun sosmed dengan organik untuk menambah followers. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan Instagram Post Boosting untuk menambah engagement dan followers baru.

        4. Visitors for Store and Event

        Biasanya ini dilakukan oleh pemilik restoran atau cafe yang menggaet pengunjung lewat online agar mereka ingin datang ke store via offline. Salah satu caranya bisa dengan 'Tunjukkan Screenshot ini untuk dapat diskon.'

        Pada awal-awal melakukan campaign, tak bisa ditentukan kapan waktu yang tepat memulainya. Oleh karena itu, campaign bisa dilakukan kapanpun dibutuhkan, karena biasanya saat masih awal-awal, kita baru mencari data.

        Setelah dijalani, akan dilakukan evaluasi, apakah akan dilanjutkan untuk posting 'All time' atau di waktu-waktu tertentu saja. Pada dasarnya, tren itu selalu mirip, oleh karena itu biasanya data yang dihasilkan pada campaign pertama bisa diaplikasikan pada campaign berikutnya.

        Terakhir, tools Facebook Ads Pixel hingga Facebook Reporting pada akhirnya akan sangat dibutuhkan. Keduanya digunakan untuk maintain performance, mengecek KPI, dan lain sebagainya. Facebook Pixel dibutuhkan untuk tracking cost and benefit, melakukan report, analisa produk yang dilihat customer, hingga retargeting audiens. Sementara Facebook Reporting dapat digunakan sebagai bahan evaluasi ketika hendak membuat campaign selanjutnya.

        Simak video lengkapnya:

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: