Saling Balas Serangan, Loyalis Megawati Kembali Sindir SBY Soal Penjegalan: Pemilu Saja Belum...
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengeluarkan pernyataan menohok terkait dengan adanya dugaan penjegalan serta kecurangan dalam Pemilu 2024.
Hal ini seperti tamparan keras terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebelumnya mengemukakan isu tersebut.
Baca Juga: Dewan Kolonel Direspons Beda Sama Loyalis Megawati dan Puan Maharani, PDIP Mulai Terpecah Belah?
"Kalau pemimpin bicaranya ini terjadi kecurangan pemilu, ini ada kecurangan pemilu, padahal pemilunya saja belum berjalan," kata peraih doktoral dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu, abu (21/9).
Hasto juga tidak ingin ada pihak-pihak yang mencoba menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ketika itu ditujukan kepada Pak Jokowi yang tugasnya saat ini berat. Kami membela Pak Jokowi saudara sekalian. Cuma jangan emosi," ungkap pria kelahiran Yogyakarta itu.
Hasto mengatakan pemimpin negara seharusnya menunjukkan intelektualitas dalam berpolitik seperti yang ditunjukkan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.
Baca Juga: Disindir Soal Harun Masiku, Loyalis Megawati Ingatkan SBY Soal Anas Urbaningrum dan Antasari Azhar
Semisal, katanya, Bung Karno selalu memerhatikan terjadinya feodalisme di tingkat global, sampai terjadi revolusi Prancis.
Tidak hanya itu, kata dia, Bung Karno turut mempelajari Leninisme, Marxisme, dan Sosialisme hingga akhirnya Presiden pertama RI itu melahirkan Pancasila sebagai puncak ideologi dunia.
Baca Juga: Gak Kaget Terkait Lahirnya Dewan Kolonel Demi Dukung Puan Maharani, Loyalis Megawati: Itu Pasti...
"Namanya pemimpin berbicara memadukan masa lalu untuk menyelesaikan masalah sekarang dan masa depan. Membangun masa depan, itu namanya pemimpin," kata Hasto.
Dia dalam kesempatan yang sama turut menyinggung tentang perlunya kader PDIP bisa menjawab partai pencari panggung dari kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Baca Juga: Gak Terima SBY Diserang, Loyalis AHY Bergerak, Aib Anak Buah Megawati Terkait Penjegalan Dibeberkan!
"Ketika ada partai yang memasang spanduk di mana-mana, jelaskan, dahulu blok Cepu diberikan kepada ExxonMobil, anda duduk di situ. Coba dikelola Pertamina, kita berdaulat," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar