Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KKP Perkuat Pengawasan dan Pengujian Pangan Bersama Anggota Asean

        KKP Perkuat Pengawasan dan Pengujian Pangan Bersama Anggota Asean Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Melalui sidang ASEAN Food Testing Laboratory Committee (AFTLC) ke-21, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama perwakilan negara-negara ASEAN berkolaborasi memperkuat pengawasan dan pengujian produk pangan.

        KKP melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) belum lama ini berpartisipasi dalam siding AFTLC ke-21 .

         "Isu keamanan pangan merupakan isu global, jadi kita berkolaborasi dengan negara-negara regional ASEAN untuk memperkuat pengawasan dan pengujian," kata Kepala Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan BKIPM, Teguh Samudro di Jakarta, kemarin.

         Dalam forum itu yang didapuk Teguh menjadi Chairman (Ketua Sidang) perwakilan Indonesia mengatakan, sidang AFTLC ke-21 merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality of Prepared Foodstuff Product Working Grup (ACCSQ - PFPWG). 

        AFTLC dibentuk untuk memonitor dan mengkoordinasikan kegiatan pengujian mutu pangan di ASEAN serta dalam rangka peningkatan dan penyetaraan kemampuan pengujian pangan laboratorium-laboratorium di negara ASEAN lewat sarana kerjasama antar laboratorium pangan di negara anggota ASEAN.

        "Kita tentu mendukung dan terlibat aktif terkait keamanan pangan, karena ini selain mendatangkan devisa ketika diekspor juga untuk menjaga nama baik bangsa," tambahnya.

        Baca Juga: Jokowi Targetkan Kemiskinan Ekstrem Hilang di 2024, Mimpi atau Kenyataan?

        Dikatakannya, tiap negara terkadang memiliki ukuran sendiri dalam pengujian pangan. Karenanya, penting untuk menyamakan persepsi atau saling memahami regulasi dan ukuran masing-masing negara agar tidak terjadi penolakan produk yang diekspor.

        "Pentingnya forum seperti ini kita jadi saling mengerti pengujian di masing-masing negara," urainya. Sebagai informasi, sidang dihadiri oleh delegasi dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Sekretariat ASEAN.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: