Sejumlah analisis dan hasil survei terkait kandidat potensial untuk 2024 mulai bermunculan.
Mengenai hal ini, Survei lembaga Charta Politika Indonesia menunjukkan mayoritas responden tidak setuju wacana duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) di pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.
Sebanyak 57 persen responden menyatakan menolak, hanya 31,2 persen yang setuju, sedangkan 11,7 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berkata jika wacana duet Prabowo dan Jokowi tetap dipaksakan, "menurut saya kemungkinan besar akan kalah. Berat dengan angka penolakan sebesar 57 persen."
Baca Juga: Tertawakan Hasil Polling Ferdinand Hutahaean, Relawan Anies: Dia Hanya Sedang Permalukan Diri
Yunarto menyarankan kalangan yang melontarkan wacana duet Prabowo dan Jokowi mencari isu lain yang lebih menarik.
"Karena isu yang kongkrit Prabowo-Jokowi ini pun ternyata tidak menarik bagi sebgain besar responden, lebih banyak yang menolak," kata Yunarto.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 6-13 September 2022 dengan tatap muka.
Responden merupakan Warga Negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilu yaitu minimal 17 tahun.
Responden dipilih melalui metode multistage random sampling dengan jumlah sebanyak 1.220 responden. Adapun, margin of error survei ini sebesar 2,82 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. [rangkuman laporan Suara.com]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto