Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Was-Was Inflasi Tinggi, BNI Tetap Dorong UMKM Tembus Pasar Global

        Was-Was Inflasi Tinggi, BNI Tetap Dorong UMKM Tembus Pasar Global Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus berkomitmen untuk mendorong ekspansi kinerja pelaku UMKM untuk menembus pasar global di tengah bayang-bayang kenaikan inflasi.

        Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan perseroan akan memperkuat pembinaan dan mencari berbagai potensi kerja sama untuk dapat mengakselerasi sekaligus mendorong pelaku UMKM.

        Menurutnya, semester kedua tahun ini merupakan periode merealisasikan berbagai rencana ekspansi bagi pelaku UMKM yang ketangguhannya telah teruji selama masa kritis pandemi Covid-19.

        "Kita ketahui bersama, bisnis UMKM menjadi segmen ekonomi pertama yang menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional. Sebagai agen pembangunan kami terus memperkuat pembinaan serta menciptakan banyak kolaborasi membantu pemulihan, akselerasi, dan bahkan ekspansi kinerja UMKM hingga Go Global, BNI tentunya masih optimis segmen UMKM dapat bertahan di tengah kenaikan inflasi," kata Iqbal.

        Iqbal melanjutkan, BNI melihat potensi pertumbuhan kredit masih cukup baik meskipun fluktuasi ekonomi masih tidak dapat diprediksi. Terutama pada sektor-sektor yang menopang hajat hidup orang banyak seperti perdagangan bahan pokok.

        "Kredit UMKM BNI masih tumbuh sangat positif. Kami perkirakan masih akan bertahan dan terus menguat seiring dengan kinerja ekonomi yang masih berada di tren ekspansi," jelasnya.

        Baca Juga: Kasus Kebocoran Data Masif, Perbankan Diminta Perkuat Perlindungan Informasi Nasabah

        Iqbal memaparkan perseroan berhasil menyalurkan kredit bagi pelaku UMKM mencapai Rp100,2 triliun hingga Agustus 2022. Nilai tersebut meningkat 9,51% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp91,5 triliun.

        "Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit di sektor perdagangan dan sektor pertanian. Kedua sektor ini, menyumbang lebih dari 50% komposisi kredit UMKM," tutur Iqbal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: