Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Nilai Kunci Jadi Presiden Itu Etnis Jawa dan Islam, Elite PKB Serta Luhut Kena Getahnya

        Gegara Nilai Kunci Jadi Presiden Itu Etnis Jawa dan Islam, Elite PKB Serta Luhut Kena Getahnya Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid dan Luhut Binsar Pandjaitan satu suara terkait dengan kunci untuk menjadi calon presiden Indonesia.

        Keduanya mengutarakan pendapat yang hampir sama terkait hal tersebut, yakni harus berasal dari etnis Jawa dan beragama Islam.

        Baca Juga: Pernyataan Luhut Dicurigai Buat Jegal Puan Maharani, Tujuannya Jelas: Demi Dukung Ganjar Pranowo!

        "Jika kita melihat pada Pemilu Presiden maka kata kunci untuk menjadi pemenang atau menjadi presiden adalah Islam dan Jawa, kata kuncinya itu," dalam diskusi ICMI Talk, Kamis (29/9/2022).

        Pasalnya, menurut Jazilul, mayoritas penduduk Indonesia saat ini merupakan penganut agama Islam dan merupakan keturunan Suku Jawa.

        Menanggapi itu, sejumlah pihak mencibir pernyataan yang kontroversial tersebut, salah satunya adalah Muhammad Said Didu memberikan komentar yang menohok.

        Ia menyebut jika warga di luar Jawa hanya sebagai penumpang gelap di Indonesia.

        Baca Juga: Heran Puan Marahani, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Sudah Getol Blusukan: Harusnya Kampanye...

        "Orang luar Jawa hanya penumpang gelap di NKRI?" ucapnya.

        Sebelumnya, pernyataan Luhut terkait presiden hanya bisa dari Suku Jawa merupakan responnya saat diberi pertanyaan oleh Rocky Gerung soal siapa yang akan melanjutkan estafet kepresidenan setelah Presiden Jokowi selesai jabatannya.

        Baca Juga: Gaya Blusukan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Puan Maharani Dibandingkan, Paling Top Ternyata...

        Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengaku bahwa dirinya tak sanggup untuk mencalonkan sebagai presiden. Salah satu penyebabnya, Luhut bukan berasal dari suku Jawa. Baginya, ia harus tahu diri tentang latar belakang etnisnya dan akhirnya mengurungkan niat untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

        Baca Juga: Soal Arah Koalisi, Orang Demokrat: Kami Serahkan ke SBY dan AHY, Tunggu Saja!

        "Harus tahu diri juga lah. Kalau kau enggak orang Jawa (lalu ikut) pemilihan langsung hari ini, udah lupain deh," ujar Luhut di Channel YouTube RGTV, Rabu (21/9/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: