Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tragedi Stadion Kanjuruhan Masih Panas, NasDem Salah Waktu Deklarasikan Anies!

        Tragedi Stadion Kanjuruhan Masih Panas, NasDem Salah Waktu Deklarasikan Anies! Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pencapresan Anies Baswedan yang dilakukan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dinilai tidak memperhatikan waktu dan kondisinya. Pasalnya, jagat sepakbola nasional se­dang berduka usai terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Bahkan, Presiden Joko Widodo saja enggan mengomentari pencapresan Anies itu.

        “Bagi pemimpin yang mengerti adat apalagi njawani, seperti Jokowi pasti ora ilok ngomentari NasDem yang men­capreskan Anies Baswedan,” ujar politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.

        Pentolan Federasi Serikat Pekerja BUMN ini memuji sikap Jokowi yang enggan me­nanggapi riuh copras-capres di tengah tragedi yang menewas­kan ratusan jiwa. Lebih tajam lagi, Poyuono menganggap deklarasi itu dilakukan tanpa sikap tenggang rasa.

        Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Ketemu Anies Baswedan Langsung Teriak: Kita Siap Satu Komando? Takbir!

        “Ini kok engga ada rasa tepo seliro (tenggang rasa) samasekali terhadap korban Kajuruhan. Ya sudah bener kata Kangmas Jokowi. Wong Indonesia sedang berduka, begitu juga dunia turut berduka hingga Paus Fransiskus pun turut ber­duka cita,” ungkapnya.

        Semestinya, Anies mundur saat deklarasi tersebut atas dasar menghormati tragedi ini. Justru, Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan siap sebagai kandidat di Pilpres 2024.

        Sementara itu Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, momentum deklarasi Anies ini kurang tepat. Bahkan, gagal memperoleh efek elektoral deklarasi di tengah tragedi itu.

        “Secara kualitatif jelas tak dapat efek positif dari deklarasi. Karena momentum de­klarasi kemarin terkesan di­percepat,” kata Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Meskipun secara kuantitatif, dampak deklarasi di tengah tragedi ini perlu diukur melalui survei yang kredibel, namun, tone negatif kepada Anies mulai terasa. Terutama di media sosial.

        Gorengan isu NasDem dan Anies kurang sensitif, hingga banjir yang dikaitkan sebagai tanda alam tak merestui pen­capresan Anies sudah mulai merebak.

        Dari kelompok relawan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menyindir Anies lebih sibuk mengurusi pencapresannya dibanding banjir yang terjadi di wilayah­nya. “Sangat tidak sensitif di tengah banjir yang belum bisa diselesaikan, melakukan kegiatan politik dari mulai deklarasi pencapresan hingga bersafari,” tutur Sekretaris Repdem DKI Jakarta, Sukma Bambang Susilo.

        Sementara dari kelompok partai, Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menga­takan, selain nirempati karena digelar di tengah tragedi, tanda alam sudah terlihat. Sehari setelah deklarasi, Jakarta dihajar banjir.

        “Pemilu masih jauh. Simpati dulu kepada tragedi Kanjuruhan, dan membantu rakyat Jakarta. Mungkin itulah yang ingin disampaikan Tuhan dengan banjir Jakarta juga,” sindir Wakil Ketua Kosgoro 1957 ini.

        Serupa, Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo mengecam keras. Mestinya, Anies fokus bekerja sebagai gubernur mengatasi banjir ketimbang sibuk roadshow politik. “Apalagi ada korban jiwa karena banjir ini. Di akhir jabatan, kudunya Anies fokus menuntaskan apa yang lima tahun tak dikerjakannya,” sindirnya keras.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: