Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kawasan Danau Toba Akan Dijadikan Produksi Film Layar Lebar 'Perik Sidua-dua'

        Kawasan Danau Toba Akan Dijadikan Produksi Film Layar Lebar 'Perik Sidua-dua' Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Film Perik Sidua-dua bercerita tentang kisah asmara seorang pemandu wisata dengan tamu prianya asal Barat. Ketika kembali ke negaranya, pria tersebut merasakan rindu dan tak sadar telah jatuh cinta. Film ini berlatar di Desa Tongging-Danau Toba serta 17 destinasi wisata lainnya di Kabupaten Karo, salah satunya kota wisata Berastagi, yang hanya memiliki jarak 30-an km dengan Gardu Pandang Tongging, yang digunakan sebagai Posko utama produksi Film layar lebar tersebut.

        Produser Film Perik Sidua-dua, Benson Kaban, mengatakan bahwa sekitar 70% dialog film ini berbahasa Inggris. Sisanya, 30% berbahasa Lokal Sipitu Huta (Karo, Simalungun, Toba, dan Pakpak) dengan subtitle bahasa Indonesia.

        Baca Juga: Jabar Promosikan Pariwisata Lewat Film Horor ''Pamali''

        "Film ini bertemakan promosi wisata Danau Toba dengan kearifan lokal berbentuk karya seni lagu dan film, baik panorama alamnya, situs sejarah dan karakter lokalnya, serta banyaknya destinasi wisata di Kabupaten Karo sebagai penopang suksesnya program Pemerintah bertajuk Geopark Kaldera Toba sebab Pemerintah ingin Danau Toba menjadi Monaco Of Asia," katanya, Minggu (9/10/2022).

        Dikatakannya, penulis film ini ialah Hujan Tarigan, sedangkan pemeran utama perempuan akan dicari melalui proses casting. Syarat utama pencarian pemeran utama adalah bisa berbahasa Inggris; ada keinginan mempelajari karakter asli perempuan karo dan kultur Sipituhuta di Tongging sekitar; serta memiliki bakat di dunia traveling. Sementara, pemeran pria asal Barat sudah ada, yakni seorang pria usia 22 tahun yang berdomisili di Leide saat ini.

        Syuting akan dimulai pada akhir bulan Oktober dalam momen Kerja Tahun Rumah Berastagi. Puncak Produksi akan digelar pada tanggal 22 Desember 2022 hingga pertengahan bulan Januari 2023.

        "Film ini akan diputar perdana (Gala Premiere) di Bandung pada awal bulan Maret tahun 2023, mengingat Lagu Perik Sidua-dua tercipta di Bandung pada tahun 1981, saat pencipta lagu Rahmat Barus masih aktif kuliah sejak tahun 1977," ujarnya.

        Film ini tergolong film lokal yang diupayakan bisa tayang di Layar Lebar dengan memiliki kontrak legal dengan perusahaan seperti XXI. Standar produksinya akan disesuaikan dengan platform tersebut. "Film ini diperhitungkan akan berbiaya kurang lebih Rp1 miliar dan merupakan modal awal perusahaan dan Rp750 juta sisanya diharapkan dari kontributor," ujarnya.

        Baca Juga: Gelar Nobar Film "Miracle in Cell No. 7", Kemensos dan Komisi Nasional Disabilitas Beri Apresiasi

        "Harapan kami, dengan kekuatan ide cerita dan naskah film yang baik, juga power dari 75 orang kontributor tertulis (Booklet), film ini akan masuk titik aman BEP jika sudah mampu menembus 100.000 orang penonton. Modal Rp10 juta sudah menjadi Rp15 Juta, pembagian akan berlangsung hingga masa kontrak berakhir dengan perusahaan bioskop," katanya.

        Selanjutnya, film ini akan dilepas menjadi milik publik, artinya bebas diakses oleh masyarakat luas di YouTube.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: