Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wajah Memerah karena Marah, Elon Musk Bisa Mencak-Mencak ke Karyawan Kalau Tidak Bekerja Jam 9 Malam

        Wajah Memerah karena Marah, Elon Musk Bisa Mencak-Mencak ke Karyawan Kalau Tidak Bekerja Jam 9 Malam Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Orang terkaya dunia, Elon Musk akan marah jika karyawannya tidak bekerja di bilik mereka pada jam 9 malam. Tetapi, kejadian itu terjadi pada taun 1990-an, saat Musk masih mengerjakan Zip2.

        Salah satu mantan stafnya, Jim Ambras diwawancarai oleh BBC untuk serial "The Elon Musk Story". Saat itu, Ambras bekerja sebagai wakil presiden di bawah Musk ketika sang maestro menjalankan perusahaan perangkat lunak Zip2 yang sekarang sudah tidak ada lagi. Ia mengatakan wajah bosnya akan "memerah" ketika dia menyadari bahwa "seluruh perusahaan" tidak ada di dalam kantor pada jam tersebut.

        Melansir The New York Post di Jakarta, Jumat (14/10/22) Ambras mengatakan kepada jaringan TV Inggris itu bahwa Musk akan menghabiskan jam malamnya melihat siapa yang duduk di bilik mereka, dan tidak banyak orang yang duduk di bilik mereka saat itu pada jam 9 malam.

        Baca Juga: Sebut Dirinya 'Sales Parfum', Elon Musk: Tolong Beli Parfum Saya untuk Beli Twitter

        “Dan wajahnya memerah, dia benar-benar marah karena seluruh perusahaan tidak ada di kantor pada jam 9 malam,” kata Ambras.

        Musk dan saudaranya, Kimbal, mendirikan Zip2 pada tahun 1995. Perusahaan ini menyediakan perangkat lunak panduan kota online untuk surat kabar.

        Pada tahun 1999, Musk bersaudara menjual perusahaan tersebut ke Compaq seharga USD37 juta. BBC juga mewawancarai mantan insinyur sistem Zip2, Branden Spikes, yang mengingat bahwa Musk sering bekerja lembur dan tidur di bawah mejanya.

        Spikes juga menyebut Musk sebagai orang yang tidak biasa dan "tahu segalanya". Anekdot yang disampaikan oleh Ambras dan Spikes konsisten dengan laporan bahwa Musk menuntut agar karyawan pembuat mobil listriknya, Tesla, kembali ke tempat kerja.

        Bulan lalu, CNBC mengutip sumber-sumber perusahaan di Tesla yang mengatakan bahwa Musk dan staf manajemen seniornya mengumpulkan informasi untuk memastikan karyawan mematuhi perintahnya untuk bekerja minimal 40 jam per minggu di fasilitas Fremont, California.

        Musk adalah pendiri Tesla, SpaceX, The Boring Company, Neuralink, dan mungkin Twitter, juga telah menjadi kritikus vokal terhadap pekerjaan jarak jauh. Pada bulan Juni, Musk mengatakan kepada karyawan Twitter bahwa "jauh lebih baik jika Anda berada di lokasi secara fisik."

        Setahun setelah Musk menjual Zip2 ke Compaq, ia menggunakan uang dari penjualan untuk ikut mendirikan X.com, sebuah bank online yang akhirnya bergabung dengan Confinity. Entitas yang baru dibuat itu berganti nama menjadi PayPal, yang dibeli oleh eBay seharga USD1,5 miliar pada tahun 2002.

        Pada tahun yang sama, Musk mendirikan SpaceX, perusahaan eksplorasi ruang angkasa. Pada tahun 2004, Musk bergabung dengan Tesla sebagai ketua dewan sebelum akhirnya menjadi CEO pada tahun 2008 hingga hari ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: