Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahaya! Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Renggut Nyawa 10 Anak di Aceh, IDAI: Yang Meninggal dalam Kondisi Paling Berat

        Bahaya! Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Renggut Nyawa 10 Anak di Aceh, IDAI: Yang Meninggal dalam Kondisi Paling Berat Kredit Foto: Unsplash/Vitolda Klein
        Warta Ekonomi, Banda Aceh -

        Kasus gagal ginjal akut misterius belakangan semakin meresahkan, bahkan penyakit ini telah merenggut nyawa 10 anak di Aceh. Hal ini diungkap langsung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh.

        "Kita sudah melaporkan ada pasien 26 kasus, seperti yang tercatat di Kemenkes, mungkin nanti ditelusuri lagi," kata Ketua IDAI Cabang Aceh Syafruddin Haris di Banda Aceh, Kamis (20/10/2022).

        Baca Juga: Antisipasi Gagal Ginjal Misterius pada Anak, Masyarakat Diimbau Terapkan Gaya Hidup Bersih dan Sehat

        Diketahui, kemunculan penyakit gagal ginjal akut misterius awalnya terdeteksi di Gambia, Afrika Selatan. Kemudian beberapa negara mulai melaporkan kejadian serupa.

        Syafruddin menjelaskan gagal ginjal akut yang tengah merebak saat ini tidak sama dengan gagal ginjal yang sebelumnya dijumpai di Aceh. Kasus ini mulai terdeteksi di Tanah Rencong sejak Juli, kemudian terjadi lonjakan kasus pada September 2022.

        Baca Juga: Ini Imbauan Dokter Anak Untuk Cegah Gagal Ginjal Akut Pada Anak

        Menurutnya, kasus gagal ginjal akut yang ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh sudah dalam kondisi parah. Umumnya, mereka pasien rujukan dari rumah sakit di sejumlah kabupaten/kota.

        "Kasus ini terjadi pada anak usia 1-2 tahun, dengan persentase sekitar 50 persen, dan anak di bawah satu tahun sekitar dua hingga tiga kasus, ada juga anak usia delapan bulan," katanya.

        Data IDAI menyebutkan penyebaran kasus gagal ginjal akut paling tinggi di Banda Aceh dan Aceh Tengah. Tingkat kematian akibat penyakit ini juga cukup tinggi, yakni mencapai 10 anak, namun ia tidak merinci secara detail dari daerah mana saja.

        "Yang meninggal ini sudah dalam kondisi yang paling berat," katanya.

        Baca Juga: Instruksi DPR ke BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut: Jangan Sampai Anak-anak Meninggal dan Keracunan!

        Oleh karena itu, IDAI mengimbau masyarakat untuk mematuhi instruksi Kemenkes RI agar menghentikan dulu pemberian obat sirop kepada anak-anak, terutama usia di bawah enam tahun, untuk penyelidikan lebih lanjut.

        IDAI juga meminta agar Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk terus mengedukasi masyarakat, supaya orang tua terus meningkatkan kewaspadaan dalam pengawasan terhadap anak.

        Baca Juga: Cegah Risiko Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Ini Kata BPOM

        Ia mengatakan hampir semua anak yang dibawa ke rumah sakit memiliki gejala yang sama. Rata-rata pasien yang datang dalam keadaan demam, masalah saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan bermasalah pada susunan saraf pusat.

        "Kadang juga ada pasien tidak kencing selama enam hari, tapi kondisi masih sama seperti anak normal. Saat dilakukan pemeriksaan darah itu terjadi peningkatan signifikan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: