Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Instruksi DPR ke BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut: Jangan Sampai Anak-anak Meninggal dan Keracunan!

Instruksi DPR ke BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut: Jangan Sampai Anak-anak Meninggal dan Keracunan! Kredit Foto: Unsplash/Robina Weermeijer
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus gagal ginjal akut misterius baru-baru ini menggemparkan karena terjadi pada ratusan anak dari berbagai belahan dunia. Cepat tanggap dalam mengusut penyebab hal ini, Komisi IX DPR mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meneliti kandungan etilen glikol, termasuk pada obat sirup.

"Jangan sampai kasus yang terjadi di Gambia-Afrika terjadi di Indonesia, anak-anak meninggal dan keracunan akibat konsumsi bahan makanan yang mengandung etilen glikol di atas ambang batas,” kata Anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Cegah Risiko Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Ini Kata BPOM

Sebagaimana riset, lanjut Nabil, etilen glikol cukup beracun dengan LDLO 786 mg/kg berat badan bagi setiap manusia di antara yang berbahaya, utamanya terletak pada rasa senyawa ini yang manis.

"Ini mengakibatkan, anak-anak dan hewan sering tak sengaja mengkonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan secara medis," ucapnya.

Maka itu, dia meminta BPOM dan pihak terkait harus bergerak cepat untuk mengecek sirkulasi bahan etilen glikol ini di pasar.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Menyerang Anak, Orang Tua Diminta Waspada

"Jika ada yang tidak sesuai ketentuan, produknya harus ditarik dari pasaran. Kalau produsen bandel dan tidak taat aturan, harus diberi sanksi tegas. Karena, ini membahayakan publik," ucapnya.

Ada empat obat sirup produksi India diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut yang menimbulkan kematian ratusan anak di Gambia karena mengandung etilen glikol. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah merilis peringatan ke seluruh dunia atas bahaya yang bisa ditimbulkan empat obat batuk sirup yang diproduksi Maiden Pharmaceuticals Limited, India. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: