Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Memutuskan Hijrah, Keuntungan Perusahaan Milik Hary Tanoesoedibjo Makin Tak Terbendung!

        Memutuskan Hijrah, Keuntungan Perusahaan Milik Hary Tanoesoedibjo Makin Tak Terbendung! Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejak memutuskan hijrah ke bisnis energi, khususnya batu bara, keuntungan PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo makin tak terbendung. Manajemen menyampaikan laba bersih IATA meroket lebih dari empat kali lipat per September 2022. 

        Selama sembilan bulan pertama tahun 2022, laba bersih IATA menembus US$44,95 juta. Capaian tersebut naik 344,75% yoy dari sembilan bulan pertama tahun 2021 yang hanya US$10,11 juta. Total pendapatan mengalami pertumbuhan sebesar 182,89% dari US$48,65 juta per September 2021 menjadi US$137,62 juta per September 2022.

        Baca Juga: Taipan Low Tuck Kwong Kembali Keruk Cuan dari Saham Bayan Resources, Nilainya Bikin Melongo!

        "Melesatnya kinerja IATA merupakan hasil dari langkah strategis IATA yang mengalihkan fokus bisnisnya menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi dan investasi dengan mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR)," ungkap manajemen, Senin, 24 Oktober 2022.

        BCR merupakan perusahaan induk yang mengelola delapan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Tiga IUP di antaranya sudah dalam tahap produksi dan IUP lainnya ditargetkan dapat beroperasi secara bertahap mulai tahun depan.

        IATA terus menggenjot output produksi batu bara mendekati akhir tahun ini. Hingga akhir September 2022, IATA telah memproduksi lebih dari 3 juta MT, 64,1% lebih tinggi dari produksi tahun lalu yang hanya 1,8 juta MT. IATA menargetkan produksi sebanyak 10 juta MT tahun depan dan akan terus meningkat seiring bertambahnya cadangan terbukti hasil eksplorasi. 

        IATA optimis, cadangan batu bara untuk semua IUP setidaknya mencapai 600 juta MT. Hingga 9M 2022, IATA telah menjual 2,9 juta MT batu bara. Prospek cerah IATA semakin dikuatkan dengan telah ditandatanganinya kontrak pembelian jangka panjang antara BCR dengan para trader batu bara.

        "IATA memperkirakan akan memperoleh tambahan pendapatan sebesar US$108,42 juta dari kontrak ini dan akan terus memperbanyak kontrak di masa depan, mencari peluang untuk akuisisi tambang baru, menakar prospek lain yang berkaitan dengan energi terbarukan, serta berevolusi guna meningkatkan sinergi dan efektifitas di semua lini," tegasnya lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: