Sanksi yang dijatuhkan PDIP terhadap Ganjar Pranowo buktinya malah membuat simpati publik terhadap Gubernur Jawa Tengah itu makin kuat.
"Ganjar dipersepsikan dizalimi hak politiknya," kata Adjie kepada Republika, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga: Sambut Ultah Ganjar Pranowo, SAGA Gelar Istighosah dan Sholawat Akbar di Dieng
Bahkan pada Rabu, (26/10/22) muncul Tagar Trah Soekarno Tamat yang trending di Twitter.
Hal ini menyusul pernyataan Relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar) yang mendukung Presiden Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP.
“Yang setuju naikin tagar ini #TrahSoekarnoTamat silakan retweet!” kata pengguna Twitter @BosP***** memulai tagar.
Trendingnya tagar yang menyiratkan keturunan Soekarno akan tamat di PDIP jika Jokowi menjadi Ketua Umum, ditanggapi warganet dengan keras.
Menurut, peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan siap capres dinilai sah-sah saja dalam ruang demokrasi.
Terlepas nanti siapa yang dicapreskan PDIP, secara personal Ganjar punya hak politik.
"Apalagi dia adalah kader partai yang punya hak yang sama untuk dipilih," ujarnya.
Sementara itu di sisi lain, PDIP ingin meredakan atensi dan tekanan publik terhadap isu capres dari PDIP. Jika seandainya Ganjar tidak dipilih oleh PDIP, Adjie memandang hal tersebut bisa menjadi boomerang buat PDIP sendiri.
"PDIP bisa ditinggal oleh pemilih dan sebagian konstituennya. Karena semua survei dari lembaga nasional kredibel, menunjukan bahwa mayoritas konstituen PDIP mendukung Ganjar," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty