Pengamat Bongkar Alasan Elektabilitas Prabowo Jalan di Tempat, Ada Pengaruh Jokowi
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, cenderung stabil dan tak menunjukkan peningkatan. Menurut analis politik Exposit Strategic Arif Susanto, hal itu disebabkan sikap Prabowo yang tidak konsisten setelah menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dirinya menduga elektabilitas Prabowo tersendat lantaran para pemilih bingung dengan sikap Prabowo yang sebelumnya berseberangan dengan Jokowi.
Baca Juga: Prabowo Akan Bawakan Tema Perdamaian, Kemakmuran, dan Pertahanan di Gelaran Indodefence 2022
"Dua pemilu berturut-turut mempersonifikasi diri sebagai antitesis Jokowi, tetapi dia masuk dalam kabinet setelah itu," ujar Arif dalam diskusi virtual PARA Syndicate, Kamis (27/10).
Menurut Arif, Prabowo juga sempat menyatakan akan membentuk formasi kabinet seperti yang Jokowi lakukan jika berhasil memenangkan Pilpres 2019. "Itulah, orang-orang sekarang sedang kebingungan siapa Prabowo," tuturnya.
Selain itu, Arif juga menduga Prabowo tidak akan mendapat elektabilitas yang moncer jika tidak menentukan sikap. "Dia akan mengalami kemerosotan jika hal tersebut berlanjut terus menerus hingga 2024," kata dia.
Arif juga membandingkan Prabowo dengan beberapa calon presiden lain, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, hanya Prabowo yang tidak memiliki perkembangan dari sisi elektabilitas.
"Prabowo harus konsisten pada keberpihakannya menjelang Pemilu 2024, apalagi dia sudah resmi diusung Partai Gerindra untuk menjadi capres," ujar Arif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum