Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mahasiswa Resah dengan Kepemimpinan Jokowi yang Dinilai 'Sia-sia', Orang Demokrat: Aspirasi Rakyat!

        Mahasiswa Resah dengan Kepemimpinan Jokowi yang Dinilai 'Sia-sia', Orang Demokrat: Aspirasi Rakyat! Kredit Foto: Tangkap Layar/YouTube Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat mahasiswa mulai resah,

        Mengenai perkembangan yang ada, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut kritik yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) melalui Twitter menjadi aspirasi mayoritas rakyat.

        "Kritik yang disampaikan BEM UI sesungguhnya menjadi aspirasi sebagian besar rakyat," kata Kamhar melalui layanan pesan, Kamis (27/10). 

        BEM UI melalui Twitter sebelumnya mengunggah poster yang berisi karikatur Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Maruf Amin. 

        Baca Juga: Kuasa Hukum Bambang Tri Blak-blakan Soal Cabut Gugatan 'Ijazah Palsu' Jokowi: Kalau Ini Dilanjutkan Akan Jadi Masalah!

        Mereka dalam twit sebuah poster menuliskan jargon yang identik selama Jokowi memimpin yakni 'Kerja, Kerja, Kerja'. Namun, dengan ditambahkan narasi 'Tetapi Sia-sia'. 

        BEM UI dalam twit-nya menyatakan lebih dari setengah masa jabatan Jokowi-Maruf telah berjalan, tetapi tak ada satu pun janji-janji politik yang terpenuhi sempurna.

        Menurut Kamhar, Jokowi-Maruf memang banyak menawarkan janji selama kampanye pada Pilpres 2024.

        Namun, eks aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merasa banyak janji yang ditebar belum ditunaikan rezim Jokowi-Maruf. 

        Baca Juga: Manuver Menggelegar Anies Baswedan Bersama Tiga Partai Nggak Main-main, Refly Harun Khawatir Ada yang 'Ngambek' Soal Cawapres: Apakah AHY...

        "Malah memaksakan proyek pemindahan ibu kota yang tak pernah dipresentasikan ke publik pada masa kampanye dan tak pernah menjadi diskursus publik," kata Kamhar. 

        Dia mengatakan upaya memaksakan pemindahan ibu kota pada saat janji kampanye belum tertunaikan menjadi upaya Jokowi mewujudkan ambisi glorifikasi diri. 

        "Sekadar mempertontonkan ambisi glorifikasi diri untuk sebuah legacy tetapi tak didukung sumber daya yang memadai dan waktu yang tak tepat," ungkapnya. (ast/jpnn) 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: