Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Isu Pencapresan Anies Baswedan: Bandar Belum Masuk Atau Harganya Belum Cocok

        Soal Isu Pencapresan Anies Baswedan: Bandar Belum Masuk Atau Harganya Belum Cocok Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ikut mengomentari soal bandar capres. Kata dia, sampai saat ini belum ada bandar yang masuk untuk memodali Anies Baswedan nyapres.

        Heboh soal bandar ini, pertama kali dikatakan mantan politisi PKS yang kini gabung ke Partai Gelora, Fahri Hamzah. Kata dia, gagalnya deklarasi koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS karena bandar belum deal.

        Omongan Fahri ini langsung viral di media sosial. PKS pun menegaskan menolak adanya bandar besar yang ingin menguasai koalisi perubahan.

        Baca Juga: Hubungannya dengan Jokowi Diisukan Retak, Surya Paloh: Mereka Sengaja Giring Isu untuk Memecah Belah

        Saat ditanya soal bandar capres, Paloh menanggapi berbeda dengan PKS. Paloh justru mengharapkan kedatangan bandar besar dan ingin tahu bandar yang dimaksud siapa. “Kita pun juga kepingin (ada bandar). Coba sebutkan kita kepingin, katakan kita kepingin,” ujarnya, Jumat (11/11).

        Paloh bilang, bandar itu harus mau dekat dan bersimpati dengan partainya. Sehingga NasDem akan menghormati bandar tersebut. “Ini kan pemodal besar nggak ada, pemodal kecil nggak ada,” keluhnya.

        Kendati demikian, mantan politisi Golkar itu tetap mewaspadai jika ternyata bandar ingin mengacaukan koalisi yang dibentuk partainya dengan Demokrat dan PKS. “Heh ini kan segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau kita bilang iya, salah. Kita bilang tidak, juga salah. Jadi kita harus waspada. Bahasa Jawa-nya eling dan wospodo,” ungkap dia.

        Sementara, Demokrat tegas menyatakan tidak ada bandar di Koalisi Perubahan. “Nggak ada urusan dengan bandar. Kan kami bertiga (NasDem, Demokrat, dan PKS) sejajar dan setara,” tekan Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

        Lantas, kapan deklarasi mengusung Anies nyapres? Menurutnya, sedang dipersiapkan. Herzakiy meminta publik bersabar sambil terus memantau berita perkembangan Koalisi Perubahan.

        Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut perlawanan oligarki menjadi salah satu alasan deklarasi Koalisi Perubahan tertunda. Mardani mengaku saat ini pihaknya tengah menggalang format gerakan. Pihaknya tidak menginginkan keterlibatan bandar besar dalam koalisinya.

        “Kami di Koalisi Perubahan lagi coba, kenapa agak lama? Bocoran sedikit, kami lagi lawan oligarki, ini nggak boleh ada pemodal besar yang menguasai kita,” kata Mardani, Kamis (10/11).

        Sementara, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengakui peran bandar dalam politik di Indonesia.

        Bahkan, dia menilai capres yang paling banyak dibandari maka kans menangnya besar.

        “Bandar sudah berkeliaran bahkan sudah ada yang menyumbang logistik ke relawan, ke parpol, lalu juga menyumbang ke timses untuk bergerak membangun akselerasi dan memenangkan pertarungan,” beber Ujang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Ujang mengatakan, biasanya bandar sudah bisa memprediksi siapa yang akan menang pilpres. Terkait belum dealnya Koalisi Perubahan juga bisa dipengaruhi oleh bandar.

        “Bandarnya belum masuk, atau belum deal. Dalam politik semuanya bisa saja,” ujarnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: