Tak Lagi Ramah dengan Nasdem Semenjak Anies Baswedan Jadi Capres, Ternyata Ini Alasan di Balik Sikap Presiden Jokowi
Akhir-akhir ini, isu keretakan hubungan NasDem dengan Jokowi mulai berhembus usai partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
Selama ini, Anies memang dikenal sebagai sosok yang berlawanan dengan pemerintah. Padahal, NasDem masih merupakan bagian partai koalisi Pemerintahan Presiden Jokowi.
Keretakan itu makin terlihat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui absen dari peringatan HUT Partai NasDem yang akan jatuh pada Jumat (11/11/2022) lalu.
Padahal, Jokowi hadir secara langsung dalam perayaan HUT Partai Golkar dan Partai Perindo.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membuka suara soal Jokowi tak memberikan ucapan terhadap partainya.
Paloh mengaku tidak mengetahui alasan Jokowi tak memberikan ucapan selamat pada HUT partainya.
"Ah tanya sama pak Jokowi lah, masa tanya sama NasDem," kata Paloh pada sela-sela perayaan HUT NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (11/11/2022).
Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun mengatakan bagi seorang kepala negara, ini bukanlah hal yang biasa.
“Ada sebuah statement yang mengatakan Presiden Jokowi tidak dewasa karena berubah sikap terhadap Surya Paloh dan Nasdem begitu Nasdem mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden, kok gitu-gitu amat ya?” kata Refly melansir dari melalui youtube channelnya, Selasa (15/11/22).
“Jadi tentu there must be something behind ya, tidak hanya sekedar dan sesederhana yang apa yang kita lihat ya. Dan this is about somebody,” tambah Refly.
Seperti dilansir dari youtubenya, Refly mengatakan bahwa Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum dewasa dalam berpolitik.
"Jokowi menunjukkan ketidakdewasaan politik, cukup terlihat bagaimana perubahan sikap Jokowi pasca NasDem usung Anies Baswedan," kata Dedi.
Dedi menyebut sikap Jokowi yang demikian sangat memprihatinkan karena dianggap masih memiliki kepentingan politik praktis.
"Ini memprihatinkan karena Jokowi sebagai presiden rupanya masih memiliki kepentingan politik praktis," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty