Ingat Obrolan Elite NasDem Terkait Kuasa Jokowi, Penguasa Indonesia Sebenarnya Dibongkar: Mungkin...
Ahli hukum Tata Negara, Refly Harun menyoroti pernyataan Eros Djarot yang menyebut kekuasaan saat ini bukan berada di Joko Widodo alias Jokowi.
Politikus tersebut mengatakan ada sosok 'Doi' yang menjadi seorang raja tanpa terlihat oleh mata masyarakat di Indonesia.
Baca Juga: Ramah, Sejumlah Pemimpin Negara Ngebet Temui Jokowi Saat KTT G20: Menlu Saja Kesulitan Mengurusnya!
Untuk diketahui, Eros Djarot mengungkapkan hal ini ketika membahas kekuasaan Jokowi bersama Zulfan Lindan, dalam tayangan Podcast yang disiarkan lewat Kanal Youtube Unpacking Indonesia.
Refly menilai pernyataan tersebut sudah sangatlah blak-blakan, namun dirinya penasaran akan siapa yang dimaksud 'Doi' tersebut.
"Eros Djarot sangat baik-blakan dan gamblang cuman dia tidak sebutkan 'Doi' itu siapa," katanya dikutip Suara.com pada Selasa, (15/11/2022).
Refly mencoba memecahkan teka teki siapa sosok 'Doi' yang disebut-sebut Eros lebih berkuasa dari Jokowi itu.
Adalah akronim yang terdiri dari Duit, Orang atau Organisasi dan Institusi jika disingkat menjadi 'Doi'.
"Mungkin doi itu maksudnya Duit Organisasi/ Orang dan Institusi," tutur Refly sambil tertawa.
Baca Juga: Anies Baswedan Terlihat Mesra Bersama Anak Jokowi, Elite Megawati Cium Bau Tak Sedap: Dia Mencoba...
Menurut perspektif pemuja Jokowi, lanjut Refly, Eros ini dianggap sebagai jenis orang yang sakit hati karena tidak mendapat jabatan, kadrun dan tidak pro Jokowi. Sehingga pembenci Jokowi akan selalu mengkritik apapun kebijakan pemerintahan.
"Padahal kita harus objektif apakah kritiknya benar-benar didasarkan fakta atau hanya karena ketidaksukaan kepada Jokowi saja," ungkapnya.
Sebelumnya, politikus senior Indonesia, Eros Djarot dan Zulfan Lindan beberapa bulan lalu melakukan diskusi. Mereka membahas perihal kekuasaan di Indonesia dan implementasinya yang dinilai telah melenceng.
Baca Juga: NasDem Dikuliti Habis, Fahri Hamzah Nilai Pengusungan Anies Baswedan Cuma Perjudian Belaka!
Eros awalnya menyinggung kekuasaan ada untuk menciptakan peradaban sesuai amanah konstitusi.
Eros menilai saat ini kebiadaban politik benar-benar terpampang nyata.
"Kemunafikan dibangun, keserakahan dipelihara, kerakusan dan ketamakan menjadi budaya," kata Eros.
Salah satu wujudnya adalah keinginan seseorang untuk berkuasa sekalipun tidak benar-benar menguasai. Mirisnya, justru ada orang atau pihak lain yang sebenarnya menguasai di belakang.
"(Prinsipnya) 'Yang penting saya berkuasa, perkara yang menguasai orang lain nggak masalah', kan gila itu ya. Orang berkuasa (tapi) nggak menguasai apa-apa, inilah kejadian sekarang ini," tutur Eros.
"Apa dikira Pak Jokowi itu menguasai? Enggak lah, bohong itu. Yang berkuasa saya tahu siapa. Nggak tahu? Tanya saya," ujarnya.
Baca Juga: Walau Masih Satu Koalisi, Sikap Kadernya Mulai Beda Sama NasDem, Kubu Megawati Dikuliti: Misinya...
"Ya siapa lagi kalau bukan doi-doi yang dulu-dulu juga? Sudahlah jangan main sandiwara," balas Eros menanggapi pertanyaan Zulfan sambil tertawa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar