Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Proyek 3M Mulai Berproduksi, HCML Siap Bergerak Memenuhi Pasokan Gas Alam Indonesia

        Proyek 3M Mulai Berproduksi, HCML Siap Bergerak Memenuhi Pasokan Gas Alam Indonesia Kredit Foto: Dok. HCML
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Lapangan Gas MDA, salah satu dari tiga lapangan Proyek MDA, MBH, MBK atau disebut 3M di Indonesia, telah mulai berproduksi. Proyek yang dilakukan oleh Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) ini memberikan dukungan yang kuat terhadap pasokan gas alam di Indonesia.

        Deputy General Manager CNOOC Southeast Asia dan General Manager HCML, Kang An menjelaskan, bahwa proyek 3M di Indonesia merupakan proyek patungan jumlah saham yang dimiliki HCML dengan perusahaan lain sebagai mitra usaha seperti, CNOOC Southeast Asia Limited (CNOOC Southeast Asia) memegang 40% saham, Cenovus Energy Inc 40% saham, dan Samudra 20% saham.

        Baca Juga: Peningkatan Produksi Migas untuk Perkuat Ketahanan Energi

        Selain itu kata Kang An, oroyek 3M terletak kurang lebih 75 kilometer sebelah tenggara Pulau Madura di Selat Madura, Jawa Timur, dengan kedalaman air rata-rata kurang lebih 80 meter. Proyek ini berisi 3 lapangan gas dengan total 9 sumur penghasil gas. Fasilitas produksi utama adalah Floating Production Unit (FPU) yang akan melakukan proses produksi dan pengolahan gas alam. FPU dibangun di China dengan kapasitas desain 175 juta kaki kubik per hari.

        "Melalui manajemen yang baik, langkah-langkah yang ditargetkan, dan organisasi proyek yang efisien, ladang gas MBH dan MDA telah merealisasikan first oil dengan aman, yang mencerminkan akumulasi dan peningkatan pengalaman operasi proyek Perusahaan di luar negeri. Produksi dua lapangan gas tersebut juga akan mendukung implementasi kebijakan hijau dan rendah karbon HCML, serta memajukan tujuan IOG 4.0 Indonesia. Gas alam proyek 3M juga menjamin pasokan energi untuk listrik dan pupuk lokal," jelas Kang An dalam keterangan resminya, Kamis (17/11/2022)

        Sementara itu Chairman CNOOC Southeast Asia, Wang Guodong, mengatakan, Indonesia adalah perhentian pertama CNOOC dari jejak luar negerinya, yang secara aktif menerapkan strategi terbuka.

        "Setelah lebih dari 20 tahun, Perusahaan terus secara aktif mendukung eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas lepas pantai di Indonesia yang berkelanjutan dengan tetap berpegang pada prinsip win-win. Perusahaan dengan penuh semangat memajukan strategi hijau dan rendah karbon, memperluas eksplorasi, pengembangan, dan pasokan energi bersih, serta terus menerapkan Inisiatif Belt and Road Cina," tegas Wang Guodong,
         
        Dikatakan pula oleh Wang Guodong, sebagai pengendali HCML, berdasarkan keahlian dalam manajemen minyak dan gas serta akumulasi teknologi, CNOOC Southeast Asia memperkuat kerja sama energi internasional di sepanjang "Belt and Road". CNOOC Southeast Asia akan bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan proyek tolok ukur kelas dunia. 

        Baca Juga: Lewat Lapangan MBH, HCML Resmi Mulai Produksi Gas

        "Ini akan menguntungkan pada konstruksi kolaboratif berkualitas tinggi dari komunitas Indonesia-China dengan masa depan bersama," pungkas Wang Guodong,

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: